Page 21 - E-Modul Bahasa Indonesia
P. 21
Masuklah Rama ke dalam kota Langkapuri. Rama tidak mau menerima Sita
kembali, takut kalau-kalau Sita sudah diperkosa oleh Rawana. Sita membuktikan
kesuciannya dengan duduk di dalam api yang menyala. Akhirnya berkumpullah
Rama dan Sita kembali. Banyaklah anak raja yang besar-besar datang
mengunjungi Rama di Langkapuri. Demikian juga saudara-saudara Rama yang
bernama Beradan dan Citradan.
Maharesi Kala juga datang dan menceritakan asal-usul Sita. Tahulah Sita,
Mandudaki adalah ibunya, dan Rawana ayahnya sendiri. Tidak lama kemudian,
Rama membuat negeri di atas bukit. Negeri itu ialah Durja Pura Negara.
Sesudah makan obat yang diberikan Maharesi Kala, Sita pun hamil. Semasa
Sita hamil, Kikewi Dewi, saudara perempuan Rama, datang pada Sita dan meminta
Sita melukiskan rupa Rawana di atas kipas. Kipas itu kemudian didapati oleh
Rama. Kikewi berbohong dan berkata Sitalah yang melukis kipas itu dan
dibawanya beradu. Rama marah dan mengusir Sita dari istana. Maka pergilah Sita
ke tempat Maharesi Kala. Sebelum berangkat Sita bersumpah, barang siapa yang
berkata bohong, dia takkan dapat berkata-kata lagi. Dan kalau ia benar, sesudah ia
kelua dari negeri, binatang-binatang akan berada dalam dukacita.
Di tempat Maharesi Kala, Sita melahirkan seorang anak, Tilawi (Shellabear:
Lawa) namanya. Sekali peristiwa, Maharesi Kala membawa Tilawi berjalan-jalan.
Tilawi tersesat jalan dan kembali sendiri ke tempat ibunya. Maharesi Kala takut
kalau-kalau Tilawi sudah hilang, lalu memuja lalang. Dengan seketika terjadilah
seorang anak laki-laki yang mirip dengan Tiwali. Anak tersebut diberi nama Kusa.
Sesudah besar, Tiwali dan Kusa jadi anak muda yang gagah berani. Banyak
raksasa yang mereka bunuh.
Sesudah beberapa lama, Rama pun sadar akan kesalahannya dan meminta
Sita kembali. Setelah Sita Dewi pulang, segala margasatwa pun berbunyi kembali
dan Kikewi Dewi datang meminta ampun kepada Sita. Tilawi dikawinkan dengan
Putri Indra Kusuma Dewi, anak Indra Jat, dan dirajakan di dalam negeri Durja
Pura. Kusa dikawinkan dengan Gangga Surani Dewi, anak Gangga Mahasura, dan
dirajakan di dalam negeri Langkapuri.
Setelah beberapa lama, Rama membuat negeri di tempat orang bertapa.
Negeri itu dinamai Ayodhya Pura Negara. Sesudah empat puluh tahun lamanya
hidup bersuka-suka dengan Sita dalam pertapaan, maka Sri Rama pun kembalilah
dari negeri yang fana ke negeri yang baka.
Referensi: Liaw Yock Fang. 2011. Sejarah
Kesusastraan Melayu Klasik. Jakarta: YOI
Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X | 20