Page 130 - Beberapa Pemikiran Status Tanah dan Dinamikanya
P. 130
meningkatkan keterampilan dan kualifikasi sumberdaya manusia,
merubah sistem nilai dan sikap sehingga dapat terpenuhinya
tuntutan dan kebutuhan dalam penyelenggaraan pemerintahan di
bidang pertanahan.
Secara filosofis penyelenggaraan kewenangan pertanahan
daerah masih terikat dengan bentuk Negara Kesatuan Republik
Indonesia, sehingga dalam pelaksanaan harus menerapkan prinsip
bahwa: (a) tanah dan sumberdaya di dalamnya adalah asset
negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat; (b) terdapatnya
hubungan yang bersifat azasi antara manusia dan tanah, sehingga
tanah tidak dapat dimaknai sebagai komoditas ekonomi semata; (c)
tanah adalah perekat bangsa, yang harus memberikan kontribusi
dalam menciptakan harmonisasi kehidupan masyarakat ditengah
keberagaman, pluralitas dan kompleksitas persoalan.
2. Argumen Sosiologis
Salah satu kebijakan sosial-politik yang menjadi sumber
kelemahan dan mendorong terjadinya krisis multidimensi yang
mengancam keutuhan negara bangsa adalah diterapkannya sistem
pemerintahan negara yang sentralistik dengan mengabaikan
prinsip-prinsip demokrasi, peranserta masyarakat melalui
kontrol dewan perwakilan rakyat, pemerataan dan keadilan,
serta pengabaian pemberdayaan masyarakat yang pada gilirannya
kebhinekaan dalam segala bidang kehidupan yang menjadi sumber
potensi dan keanekaragaman daerah, terabaikan pula. Kebijakan
politik tersebut, tidak hanya berdampak terbelenggunya aspirasi,
oto-aktivitas dan kreativitas masyarakat setempat, melainkan
juga mematikan sumber potensi dan sumber daya di daerah,
terutama sumber daya manusianya. Dampaknya, adalah sangat
wajar kalau menurut ukuran Human Development Index (HDI),
kualitas manusia Indonesia berada di peringkat ke-111 di antara
175 negara di dunia, sedangkan Malaysia yang dulu hampir
seluruhnya belajar dari Indonesia kini berada di urutan ke-76, dan
Filipina di urutan ke-98.
Kondisi di atas manunjukkan bahwa berbagai potensi dan
sumberdaya yang ada belum secara optimal diorientasikan bagi
115