Page 137 - Beberapa Pemikiran Status Tanah dan Dinamikanya
P. 137

tidak mungkin melakukan pengaturan terhadap seluruh aspek
                penyelenggaraan Kebijakan Pemanfaatan dan Penyelesaian Masalah
                Tanah Kosong, apalagi yang terkait dengan aspek teknis dan sosial
                kemasyarakatan di daerah otonom yang sudah berjalan normal.
                Pengaturan yang terlalu detail dan jauh terhadap pemerintah
                kabupaten/kota juga menunjukkan intervensi negara yang justru
                eksistensi pemerintah kabupaten/kota. Prinsip dasarnya, peraturan
                bupati ini memberi amanat kepada pemerintah kabupaten untuk
                segera melaksanakan sebagian kewenangan di bidang pertanahan
                yang sudah didesentralisasikan, khususnya Kebijakan Pemanfaatan
                dan Penyelesaian Masalah Tanah Kosong.
            5.  Meningkatkan akses social-ekonomi masyarakat (khususnya
                petani) pada tanah;

            6.  Optimalisasi penguasahaan, penggunaan, dan pemanfaatan
                tanah untuk (1) meningkatkan kualitas lingkungan hidup; (2)
                mengurangi kemiskinan; (3) menciptakan lapangan kerja; (4)
                meningkatkan ketahanan pangan dan energi;

            7.  Mendukung pencapaian berbagai tujuan program pembangunan
                nasional.
                Adapun sasaran pengaturan yang dikemukakan dalam naskah
            akademik ini mencakup:

            a.   Memberikan kejelasan dan kebenaran atas pelimpahan sebagian
                kewenangan pemerintah di bidang pertanahan yang terkait
                dengan Kebijakan Pemanfaatan dan Penyelesaian Masalah Tanah
                Kosong

            b.  Memberikan kejelasan dan arah mengenai pembentukan dan
                operasionalisasi tugas pokok dan fungsi kelembagaan pertanahan
                di daerah khususnya Kebijakan Pemanfaatan dan Penyelesaian
                Masalah Tanah Kosong

            c.   Memberikan aspek teknokratis dalam susunan dan fungsi
                kelembagaan pertanahan daerah tanpa mengabaikan institusi
                pertanahan yang sudah ada.




                                          122
   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142