Page 141 - Beberapa Pemikiran Status Tanah dan Dinamikanya
P. 141
Negara Hukum diselenggarakan dan menjalankan tugas berdasarkan
hukum, yaitu: 1) kepastian hukum, maksudnya bahwa hukum yang
resmi diperundangkan dilaksanakan dengan pasti oleh Negara. Dengan
kata lain kepastian hukum, mengisyaratkan bahwa setiap orang dapat
menuntut agar hukum dilaksanakan dan tuntutan itu pasti dipenuhi, dan
bahwa setiap terjadi pelanggaran hukum akan ditindak dan dikenakan
sanksi menurut hukum juga. Agar hukum adapat dilaksanakan dengan
pasti, hukum harus jelas. Kepastian hukum juga menuntut pula adanya
kepastian orientasi. Kepastian orientasi menuntut agar ada prosedur
pembuatan dan peresmian hukum yang jelas yang diketahui oleh
umum. Masyarakat selalu diwajibkan mengetahui apa yang dilarang
atau diwajibkan oleh hukum apa yang tidak. 2) tuntutan perlakukan
yang sama, yaitu hukum menjamin agar setiap manngota masyarakat
sebagai warga Negara diperlakukan menurut tolok ukur yang objektif
dan sama. Oleh karena itu, setiap perbuatan melanggar hukum atau
tidak berdasarkan pada hukum dengan sendirinya melanggar juga
keadilan, karena tidak lagi berdasarkan pada patokan objektif yang sama
bagi semua; 3) legitimasi demokrasi, yaitu tuntutan agar penggunaan
kekuasaan harus berdasarkan persetujuan dasar para warga Negara dan
senantiasa berada di bawah kontrol mereka, langsung mengandung
tuntutan agar kekuasaan Negara dijalankan berdasarkan dan dalam
batas-batas hukum; dan 4) tuntutan akal budi, yaitu telah kita ketahui
bersama, bahwa hukum merupakan lembaga peñata masyarakat yang
normatife. Yang akan membedakan antara manusia dengan binatang.
Karena itu satu-satunya cara pengaturan manusia yang sesuai dengan
martabatnya sebagai makluk yang berakal budi adalah melalui
pemberitahuan.
Tugas Negara, dapat dikelompokan ke dalam 3 (tiga) hal, yaitu:
68
a. Negara harus memberikan perlindungan kepada para penduduk
dalam wilayah tertentu, perlindungan terhadap ancaman dari
luar negeri dan dalam negeri, perlindungan terhadap ancaman
penyakit atau terhadap bahaya-bahaya lalu lintas, dan juga
68 Ibid, hlm.317-318.
126