Page 145 - Beberapa Pemikiran Status Tanah dan Dinamikanya
P. 145

sebuah visi untuk perwujudan sebuah masyarakat dan lembaga alternative
            yang mereduksi kemiskinan dan ketertinggalan), kritis dan pembentukan
            organisasi demokratis yang efektif (terbentuknya kerangka substansial
            untuk internalisasi nilai-nilai dan hubungan social alternative yang baru
            dalam komnitas local), supaya mereka dapat mentransformasi struktur
            sosialnya melalui usaha-usaha kreatif yang mengandalkan diri sendiri.
            Dengan demikian, jika tujuan partisipasif itu berhasil yang kemudian
            menciptakan suatu masyarakat, maka masyarakat yang bersangkutan
            diharapkan akan dapat mewujudkan perbaikan dalam tata produksi,
            standar hidup, keadilan sosial dan kesamaan hak diantara mereka.
                                 72
                Menurut Ohama,  ada berbagai kerangka kerja yang dapat
            dilakukan untuk mencapai sasaran itu, yaitu: 1) unit dari bekerjanya
            pendekatan adalah komunitas; 2) konsep kunci yang harus diacu adalah
            partisipasi, pembebasan, pengandalan diri dan demokrasi; 3) sasaran yang
            ingin dicapai spesifik, yakni pemberdayaan untuk transformasi sosial; 4)
            objek dari bekerjanya kerangka kerja adalah orang-orang atau lembaga-
            lembaga beserta struktur sosial lokalnya; 5) sarana untuk mencapai
            adalah pengembangan kesadaran dan penguatan kemampuan organisasi
            orang-orang atau lembaga-lembaga melalui pengembangan kesadaran
            politis-partisipasif dan penanaman nilai-nilai demokratis; 6) pelaku-
            pelaku yang dapat terlibat adalah orang-orang atau lembaga-lembaga,
            Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan organisasi Pemerintah.

                Pendekatan pastisipasif dalam pembangunan dimaknai ke
            dalam 4 (empat) konsep, yaitu: 1) pencapaian pengandalan diri
            melalui partisipasif; 2) pembebasan orang-orang dari belenggu
            struktural; 3) pertumbuhan produksi dan perbaikan kehidupan
            manusia; 4) Swasembada berdasarkan pemerintahan sendiri. Dengan
            memperhatikan  4  (empat)  kunci  tersebut  di  atas,  maka  dapat
            difinisikan bahwa pendekatan partisipasif pembangunan adalah
            sebagai: 1) proses orang dan lembaga untuk mengorganisasikan



            72   Ohama, Y. (1999), Theoritical Frame Work and Practical Methods of Promoting
                Partisipatory Lokal Social Development, JICA Training Course on Partisipatory
                Local Social Developmnet Theory and Practical, Nagoya.


                                          130
   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150