Page 90 - Beberapa Pemikiran Status Tanah dan Dinamikanya
P. 90

Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa. Penjelasan Umum PP Nomor
            72 Tahun 2005 yaang menyatakan bahwa prinsip dasar yang dianut, 1)
            keanekaragaman yang memiliki makna bahwa desa dapat disesuaikan
            dengan asal-usul dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat; 2)
            Partispasi; 3) Otonomi asli; 4) Ddemokrasi; 5) Pemberdayaan masyarakat.
                Satu hubungan kekuasaan yang direorganisasi melalui kedua UU
            tersebut adalah penyelenggaraan pemerintahan secara desentralisasi
            yang berarti penyerahan kewenangan dari pemerintahan pusat kepada
            pemerintah daerah dengan berbagai harapan agar kebijakan yang
            dikeluarkan pemerintah daerah demi kesejahteraan rakyat menjadi lebih
            sesuai dengan “hajat hidup rakyat”. Otonomi seharusnya menempatkan
            masyarakat sebagai jantung dari segala tujuan pembangunan. Apa
                                                46
            yang dikatakan oleh Mohammad Hatta  sebagaimana dimuat dalam
            Majalah Keng Po, 27 April 1927, perlu dimaknai secara dalam. Beliau
            menyatakan bahwa Otonomi masyarakat tak hanya melaksanakan
            demokrasi, tetapi juga mendorong berkembangnya prakarsa dalam
            bentuk pelaksanaan kebijakan untuk kepentingan masyarakat lokal.
            Termasuk dalam hal ini adalah regulasi (tataran normatif) dan/atau
            kebijakan (tataran implementasi) yang bagaimana serta hal-hal apa
            yang akan dilakukan Pemerintah Kab/Kota dalam mengelola kekayaan
            daerah, dan/atau Pemerintah Desa dalam mengelola kekayaan Desa,
            khususnya tanah kas desa. Lalu bagaimana realisasinya ?.


            Dasar Hukum Pengelolaan Tanah (Kas) Desa
                Secara garis besar dasar hukum pengelolaan tanah (kas) desa,
            berdasarkan hirarkhi peraturan perundang-undangan, didasarkan
            pada:  Pertama, UU Pemerintahan Daerah (UU Nomor 32 Tahun
            2004, khususnya pada Pasal 212-216 ayat (1) tentang Keuangan
            Desa yang menyatakan bahwa Keuangan desa adalah semua hak dan
            kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu
            baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik



            46   Harian  Kompas,  Otonomi  Tak  Ubah  Kinerja  Pemerintahan  Daerah,  28  April
                2008, hlm. 5


                                          75
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95