Page 20 - Kebijakan Reforma Agraria di Era SBY
P. 20

dibagikan kepada usaha tani level keluarga. Pembebasan petani
           dari  ikatan  “tuan-budak”  juga  terjadi  pada  masa  ini  (Wiradi,
           2000).
               Berbeda dengan pendekatan kebijakan di Inggris dan Prancis,
           sejarah  berikutnya  terkait  reforma  agraria  adalah  lahirnya
           kebijakan penghapusan tanah milik pribadi yang dijadikan tanah
           milik  negara.  Hal  ini  dilakukan  di  Rusia  (1917)  dan  Tiongkok
           (1948).  Kedua  negara  ini  menerapkan  sistem  pemerintahan
           komunis yang tidak mengakui adanya kepemilikan pribadi. Tanah
           milik  pribadi  dijadikan  tanah  kolektif  usaha  tani  milik  negara.
           Kebijakan ini juga sebagai bagian penanda transformasi menuju
           ke sosialisme (Bachriadi, 2018).

               Kesejarahan  reforma  agraria  di  level  dunia  berlanjut  di
           masa  Perang  Dunia  (1950–1960).  Di  masa  ini,  mulai  dikenal
           istilah  pembangunan.  Oleh  karena  itu,  kebijakan  land  reform
           dijalankan sebagai bagian dari agenda penopang pembangunan.
           Pembagian  tanah  dijalankan  dengan  membagi  tanah  negara
           kepada masyarakat. Sejarah berlanjut ke masa ditandatanganinya
           Piagam Petani pada 1979. Berdasarkan kesepakatan 145 negara,
           termasuk  didalamnya  Indonesia,  disepakati  bahwa  kebijakan
           land reform diarahkan bukan hanya melakukan redistribusi lahan,
           tetapi  juga  pemenuhan  sarana  prasarana  untuk  pembangunan
           (infrastruktur,  sosial,  dan  budaya)  yang  disebut  dengan  land

           reform plus atau reforma agraria (Wiradi, 2000).

               Di Indonesia, kelahiran kebijakan Land Reform dimaksudkan
           sebagai antitesis dari adanya kebijakan  Agrarische Wet atau  UU
           Agraria  1870.  Implementasi  agrarische wet  dijalankan  dengan
           memberikan  konsesi  tanah  milik  negara  kepada  perusahaan-




                                      Mempertanyakan Reforma Agraria di Era SBY  3
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25