Page 22 - Kebijakan Reforma Agraria di Era SBY
P. 22

MPR  RI  No.  IX/MPR-RI/2001  tentang  Pembaruan  Agraria  dan
           Pengelolaan Sumber Daya Alam di era pemerintahan Megawati
           Soekarnoputri.
               Setelah  itu,  perjalanan  land reform  berlanjut  di  era  Susilo
           Bambang  Yudhoyono  (SBY).  Pada  masa  pemerintahannya,  SBY
           menunjuk  Joyo  Winoto  sebagai  Kepala  BPN.  Pada  masa  inilah,
           sebagai agenda negara, reforma agraria didasarkan pada konsepsi
           Asset  Reform +  Access Reform,  yang  berarti  redistribusi  tanah
           yang disertai dengan asistensi dan fasilitasi untuk meningkatkan
           akses  penerima  tanah  redistribusi  pada  input-input  pertanian,
           kredit,  teknologi  tata  guna  tanah  dan  pertanian,  pemasaran,
           serta  berbagai  asistensi  teknis  lain,  agar  membuat  tanah  yang
           diredistribusikan menjadi produktif, menguntungkan, dan dapat
           dikelola secara berkelanjutan (Fauzi, 2012).
               Pada  perkembangannya,  lahirlah  kebijakan  Program
           Pembaruan Agraria Nasional (PPAN). Implementasi PPAN yang
           dianggap  SBY  sebagai  reforma  agraria  terbesar  untuk  pertama
           kalinya, di era reformasi, dijalankan di Cipari, Cilacap. PPAN di
           Cipari  dijalankan  dengan  melakukan  pembagian  lahan  kepada
           5.141  kepala  keluarga  pada  lahan  seluas  284,122  ha.  Lahan
           tersebut  sebelumnya  merupakan  lahan  hak  guna  usaha  (HGU)
           yang dimiliki oleh PT Rumpun Sari Antan (RSA).

               PT  RSA  adalah  perusahaan  swasta  yang  awalnya  bernama
           PT  Rumpun.  Perusahaan  ini  lahir  atas  perintah  Pangdam  VII
           Diponegoro (sekarang Pangdam IV Diponegoro) yang pada waktu
           itu berposisi sebagai Penguasa Perang Daerah (Peperda) Tingkat
           I  Jawa  Tengah  dan  Daerah  Istimewa  Yogyakarta.  Perusahaan
           inilah yang kemudian diberi kewenangan HGU yang secara resmi
           didasarkan  pada  Keputusan  Menteri  Dalam  Negeri  No.  SK.3/



                                      Mempertanyakan Reforma Agraria di Era SBY  5
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27