Page 24 - Kebijakan Reforma Agraria di Era SBY
P. 24
keadilan, dan pemerataan (Bachriadi & Wiradi: 2012), mengubah
relasi ekonomi politik yang berkeadilan (Ladejinsky, 1964; Feder
1965; Wiradi, 2009, White & Borras, 2014).
Mengacu pada pernyataan di atas, seharusnya reforma
agraria yang berlangsung di Cipari dapat memenuhi berbagai
macam dampak seperti yang disampaikan oleh para ahli. Namun
demikian, reforma agraria yang dijalankan di Cipari justru
mempunyai kecenderungan implikasi buruk kepada masyarakat,
seperti adanya kompensasi dan pembagian tanah yang tidak tepat
sasaran (Setiaji, 2012; Basya, 2017).
Perbedaan antara idealitas kebijakan reforma agraria dengan
realitas harapan masyarakat itulah yang mendorong penelitian ini
harus dilakukan secara lebih dalam. Untuk dapat mengeksplorasi
argumen di atas maka rumusan pertanyaan dalam buku ini adalah
bagaimana proses perumusan kebijakan dan implementasi
reforma agraria yang berlangsung di era SBY? Selanjutnya, untuk
lebih memudahkan menjawab pertanyaan utama tersebut,
maka pertanyaan turunannya dapat dibagi ke beberapa sub
pertanyaan yang meliputi: Bagaimana pertarungan kepentingan
dalam perumusan kebijakan dan implementasi reforma agraria?
Bagaimana kontribusi petani terhadap perumusan kebijakan
dengan mengartikulasikan kepentingan mereka secara kolektif?
Bagaimana implikasi dari perumusan kebijakan dan implementasi
reforma agraria yang dirasakan oleh petani?
Pendekatan Konsep dan Teori
New Public Service
Buku ini menggunakan perspektif new public service dalam
mengkaji perumusan dan implementasi kebijakan. Perspektif
Mempertanyakan Reforma Agraria di Era SBY 7