Page 50 - ISLAM DAN AGRARIA TElaah Normatif dan Historis Perjuangan Islam Dalam merombak Ketidakadilan Agraria
P. 50
adalah Yazid bin Muawiyah, yang digambarkan oleh Hitti gemar berfoya-
foya. Hitti juga menyebutkan bahwa pemerintahan Umayah yang Arab
sentris memunculkan kekecewaan dari beberapa kelompok masyarakat
yang merasa dianak-tirikan oleh penguasa. Mereka umumnya adalah
orang Islam non Arab, khususnya orang Islam Persia. Kekecewaan mereka
adalah karena mereka tidak menerima kesetaraan ekonomi dan sosial
yang sama dengan orang Islam Arab. Kesenjangan itu memunculkan
apa yang digambarkan oleh Engineer bahwa pada masa kekhalifahan
Umayyah ini, umat Islam terpecah belah, sehingga saling berperang. 49
Kekhilafahan Umayah mencapai kejayaan salah satunya pada
pemerintahan Umar bin Abdul Aziz. Ia kembali meletakkan dasar-dasar
keadilan seperti yang dicontohkan Rasulullah dan para sahabat. Salah
satu bukti keadilan beliau dapat dilihat dari sikapnya dalam memutuskan
persengketaan mengenai tanah yang terjadi pada saat itu. Diriwayatkan
oleh Abu Ubaid, dari Sulaiman bin Dawud al-Khaulani bahwa
Umar bin Abdul Aziz telah mengeluarkan keputusan hukum kepada
seseorang apabila dia mengambil tanah, kemudian dia mengelola dan
membangunnya. Setelah itu, apabila pemilik tanah itu datang menuntut
kembali tanah itu, maka dia berkata kepada pemilik tanah, “Berikanlah
bayaran kepada pengelola ini sesuai dengan biaya pengelolaan yang
telah dilakukannya di tanah itu. Sebab, dia telah mengelola tanah dan
membangun tanahmu. Jika si pemilik tanah berkata, ‘Aku tidak mampu
membayar biaya pengelolaan yang telah dilakukannya,’ dia berkata
kepada pengelola, ‘berikanlah bayaran harga tanah ini kepadanya.”
Melalui riwayat di tersebut, terlihat bahwa yang dilakukan oleh
Umar bin abdul aziz sebagaimana juga yang dilakukan oleh Nabi
Muhammad saw. Ia tidak memihak kepada salah satu pihak, melainkan
memperhatikan kemaslahatan kedua belah pihak yang bersengketa. Ia
49. Asghar Ali Engineer, Islam dan Teologi pembebasan, diterjemahkan oleh Agung Prihantoro
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 212.
Perjuangan Agraria dalam Sejarah Islam 33