Page 66 - ISLAM DAN AGRARIA TElaah Normatif dan Historis Perjuangan Islam Dalam merombak Ketidakadilan Agraria
P. 66

66
             sosial petani tersebut.  Dengan alasan itu balatentara Jepang bersama
             polisi pribumi melakukan penyerangan terhadap Pesantren pimpinan
             K.H Zainal Moestafa saat sholat Jumat berjamaah. Itulah sebabnya
             serangan tersebut dapat menangkap dan membantai para santri dan
             ulama lainnya.
                 Akan tetapi perjuangan tersebut tidaklah bermotifkan menuntut
             padi yang telah dirampas oleh balatentara Jepang, melainkan lebih
             cenderung sebagai gerakan perlawanan politik. K.H Zainal Moestofa
             menyadarkan para santri dan petani atas penjajahan yang menjadi sebab
             dari perampasan padi tersebut.
                 Pada gerakan perlawanan politik tersebut, para santri hanya
             dipersenjatai dengan pedang bambu atau tulang sapi dalam
             mempertahankan pesantren dari serangan balatentara Jepang. Motivasi
             perlawanan tersebut tidak lain adalah karena kesadaran dan keyakinan,
             betapa besar dosanya sebagai ulama dan santri bila melihat kezaliman
             tanpa melancarkan perlawanan. K.H Zainal Moestofa sangat sadar
             bahwa lawannya, balatentara Jepang memiliki organisasi persenjataan
             yang modern. Oleh karena itu, orang tua santri juga disadarkan agar
             merasa bahagia apabila putranya gugur sebagai syuhada bersama K.H
             Zainal Moestafa.
                 Selain itu, K.H Zainal Moestafa juga mengajarkan kepada para
             santrinya atau pengikut lainnya, apabila tertangkap oleh balatentara
             Jepang dan diinterogasi, agar mengatakan “ditipu K.H Zainal Moestafa
             untuk menegakkan Indonesia Merdeka”. Dengan mengatakan ditipu
             oleh kiai, diharapkan santrinya yang tertangkap tidak disiksa secara
             kejam oleh balatentara Jepang. Namun demikian, pada peristiwa itu, K.H
             Zainal Moestofa dan 21 pimpinan pesantren lainnya ditangkap dan disiksa
             secara menyedihkan. Sementara itu pesantrennya dihancurkan, kitab-


             66.  Ahmad Mansur Suryanegara, Api sejarah 2 (Bandung: Salmadani Pustaka Semesta,
                2010) hlm. 89-93.

             Perjuangan Islam dalam Penataan Struktur Agraria di Indonesia   49
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71