Page 74 - ISLAM DAN AGRARIA TElaah Normatif dan Historis Perjuangan Islam Dalam merombak Ketidakadilan Agraria
P. 74

plan tahunan. Dan dalam rangka ini penindjauan Undang-Undang
                   agraria dan sebagainja itu mempunyai fungsi pembantu. 77
                 Melalui tulisan itu terlihat harapan Natsir agar petani Indonesia
             mendapat bagian yang lebih besar dan aktif, dan perlu adanya upaya-
             upaya untuk memperkuat kedudukan ekonomi petani tersebut. Jika
             diperhatikan pemikiran Natsir tersebut, maka hal itu mengingatkan
             kembali pada apa yang telah dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khatab
             ra. Ketika Umar bin Khattab ra memerintahkan Mughirah bin Syu’bah
             ra selaku Gubernur di Bashrah untuk membantu Abu Abdullah ra atas
             pertanian dan peternakannya. Hal itu dilakukan Umar bin Khattab ra
             untuk memperkuat dan meningkatkan ekonomi umatnya di samping
             membantu perekonomian negara.
                 Adapun harapan-harapan Natsir itu diiringi dengan tawaran solusi
             yaitu membangun konsep ekonomi yang baik. Akan tetapi, payung hukum
             untuk mewujudkan semua itu masih merupakan produk pemerintah
             kolonial. Oleh karenanya, besar keinginan Natsir untuk hadirnya
             Undang-Undang Agraria baru yang bebas dari nilai-nilai kapitalis. Lalu
             menjadikan pembaharuan Undang-Undang Agraria itu sebagai bagian
             pembantu dari konsep ekonomi tersebut. Maka untuk mewujudkan itu
             semua, menurut Natsir perlu melakukan perbuatan yang segera dan
             bergelombang. Perbuatan itu adalah:
             1.  Transmigrasi ke luar Jawa.
             2.  Industrialisasi di Pulau Jawa dari dua jurusan. Pertama, dari bawah
                 yaitu menyuburkan dan memimpin kerajinan di rumah dengan
                 mempergunakan kerajinan-kerajinan yang ada sebagai dasar, di
                 samping membangun koperasi dan penjualan, serta mempertinggi
                 nilai dan efisiensi perusahaan rakyat yang sudah ada. Kedua, dari
                 atas dengan menambah perusahaan-perusahaan menengah dan
                 besar atau menghidupkan kembali perusahaan-perusahaan yang


             77.  Ibid.

             Perjuangan Islam dalam Penataan Struktur Agraria di Indonesia   57
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79