Page 75 - ISLAM DAN AGRARIA TElaah Normatif dan Historis Perjuangan Islam Dalam merombak Ketidakadilan Agraria
P. 75

banyak perlu tenaga orang. Salah satu caranya pemerintah membeli
                perusahaan-perusahaan yang dijual oleh pemiliknya, kemudian
                sahamnya dijual kepada koperasi rakyat.
            3.  Mekanisasi di daerah seberang (luar jawa) dan memperluas serta
                mempermudah pemasukan mesin-mesin untuk usaha rakyat.

                Keinginan Natsir akan hadirnya Undang-Undang agraria baru
            tampaknya mulai terwujud. Melalui proses panjang, dan melewati
            sidang-sidang pleno, akhirnya pada 14 September 1960, dengan suara
            bulat DPR-GR menerima baik rancangan UUPA itu. Akhirnya pada
            24 September 1960, rancangan Undang-Undang itu disahkan oleh
            Presiden.

            3.  Pemikiran para tokoh Islam di balik lahirnya UUPA

                Azizy mengungkapkan bahwa Hukum Islam sebagai salah satu
                                 78
            sumber hukum nasional.  Maka UUPA sebagai bagian dari hukum
            Nasional tentulah mempunyai hubungan dengan Islam. Jikalau menengok
            di balik layar pembuatan UUPA, maka akan ditemukan peran umat Islam
            di dalamnya. Sidang-sidang pleno yang membahas rancangan UUPA
            diikuti oleh golongan-golongan, di antaranya golongan Islam. Golongan
            Islam berjumlah paling banyak dibandingkan dengan golongan lainnya
            yaitu sebanyak 7 orang. Perwakilan golongan Islam tersebut adalah H.A
            Sjaichu, Maniuddin Brojotruno, Z. Imban, Nunung Kusnadi, Harsono
                                                   79
            Tjokroaminoto, Nja’ Diwan, dan K.H Muslich.  Ketua DPR-GR sendiri
            adalah seorang ulama dari kalangan NU yaitu K.H. Zainul Arifin. 80
                Tidak hanya itu, Pancasila sebagai dasar hukum pembentukan
            UUPA juga merupakan hasil rumusan para ulama. Kelima konsep


            78.  Qodry Azizy, “Eklektisisme Hukum Nasional” (Yogyakarta: Gama Media, 2002), hlm.
               xvii.
            79.  Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia “Sejarah pembentukan UUPA, isi dan
               pelaksanaannya” (Jakarta: Djambatan, 2008), hlm. 602.
            80.  Abdul Mun’im DZ, “Gerak Ulama dan Politik Agraria”, 2008, hlm. 10 dan 49.

            58                                           Islam dan Agraria
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80