Page 8 - Kumpulan Bimluh Medsos
P. 8
FUNGSI DASAR IBADAH
https://www.facebook.com/dahyatun.hasanah/
(Jumat, 4 Maret 2022)
Fungsi Dasar Ibadah
Bismillahirrahmanirrahim,
Iman adalah potensi ruhani, sedangkan taqwa adalah prestasi ruhani. Supaya iman dapat mencapai
prestasi ruhani yang disebut taqwa, maka diperlukan aktualisasi-aktualisasi iman yang terdiri dari
berbagai macam dan jenis kegiatan yang disebut dalam istilah Alquran diformulasikan dengan kalimat
'amilu s-shalihat, amal-amal shaleh. Kalau diterjemahkan dalam bahasa yang lain, amal-amal shaleh
adalah kegiatan-kegiatan yang mempunyai nilai ibadah. Artinya, seseorang yang beriman tidak mungkin
akan mencapai gelar muttaqin tanpa ada proses aktualisasi yang berupa amal shaleh atau ibadah.
Pada dasarnya, fungsi dasar ibadah itu paling tidak mencakup tiga hal, yaitu :
Pertama, Menjaga keselamatan akidah, terutama akidah yang berkaitan dengan kedudukan manusia
dan kedudukan Tuhan, dan hubungan antara manusia dengan Tuhan. Manusia harus mempunyai satu
sikap dan komitmen yang jelas bahwa di dunia ini hanya ada satu Tuhan yang mencipta dan wajib
disembah, lalu makhluk yang dicipta dan yang menyembah. Kalau dibatasi pada manusia, yang ada
adalah 'abdun ya'bud wa rabbun yu'bad, "hanya ada hamba yang menyembah dan Tuhan yang
disembah". Maka dalam hal ini, ibadah berfungsi untuk menyelamatkan kayakinan atau akidah.
Sehingga setiap ibadah dianggap benar dan sah apabila diniatkan dengan niat li Allah (lillah), niat yang
ikhlas.
Kedua, menjaga agar hubungan antara manusia dan Tuhan berjalan dengan baik dan lestari-daiman
abada (terus menerus sepanjang waktu). Karena jika manusia sampai terlepas atau terputus
hubungannya dengan Tuhan, pada dasarnya dia tengah berada dalam keadaan yang sangat kritis. Ibarat
seorang astronot yang diorbitkan ke suatu tempat, apabila hubungannya terputus dengan pusat
komandonya selaku pemberi arah, petunjuk dan bimbingan sepanjang perjalanannya meskipun
sebentar saja, maka sesungguhnya ia dalam kondisi sangat kritis. Sebab,di dalam keterputusan
hubungan itu akan membuka peluang kemungkinan terjadinya intervensi dari sesuatu yang bisa
membahayakan hubungan itu selanjutnya.
Pada tataran ini, kegiatan ibadah yang dilakukan secara teratur dan benar akan bisa menjaga kelestarian
hubungan antara manusia dengan Tuhan. Dalam Islam, telah diajarkan bahwa setiap aktifitas sekecil
apapun selalu melibatkan Allah yang biasa diawali dengan menyebut nama Allah "basmalah" dan
diakhiri dengan "hamdalah". Semakin intensif kegiatan ibadah yang dilakukan kualitas maupun
kuantitas, berarti ada jaminan terjaganya hubungan itu lebih baik.
Ketiga, mendisiplinkan sikap dan perilaku orang. Orang yang ahli ibadah akan menampilkan suatu sikap
dan perilaku yang etis dan religius. Disebut etis dalam arti sikap dan perilakunya baik menurut
parameter manusia dalam kehidupan pergaluan sosial. Sedangkan sosial religius dalam arti bahwa sikap
dan perilaku itu tidak menyimpang dengan tata kehidupan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Dalam
kehidupan sosial, terkadang orang bisa saja bersikap etis namun tidak religius. Sebaliknya, seseorang
yang religius sudah pasti akan melahirkan sikap dan perilaku yang etis.
Allahu Subhanahu wa Ta'ala a'lam.
#penyuluhagamabergerak
#bimluhmedsos
#fungsidasaribadah040322