Page 114 - Serenade Kompilasi Cerita Pendek Ito Lawputra
P. 114

"Sentuh patung itu dan dengarkan bisikannya, semua


     kekuatannya akan mengalir lewat dirimu, semua daya


     tarik yang membuatmu jadi disukai oleh penggemar kita,



     sekaligus ditakuti oleh musuh-musuh kita, karena segala


     kutukan dan kematian akan mengikuti mereka setiap



     berpikir atau mencoba berniat jahat terhadap kita, itu


     yang membuat Abaddon semakin kuat, memakan



     kebencian dan jiwa mereka." kata Ayit.







     Perlahan aku menyentuh patung Abaddon, tepat di


     bagian tulang keringnya, dan merapatkan telingaku di



     situ. Angin dingin berhembus menyapa tubuhku,


     mengantarkan bisikan halus ke ruang dengarku, deretan



     kata-kata dalam bahasa yang tidak kumengerti. Aku


     memejamkan mataku dan larut dalam imaji yang penuh



     bayangan kematian, darah dan suara-suara jeritan


     manusia yang ketakutan.







     "Kamu sudah kembali," kata Ayit menepuk bahuku,



     membuatku terjaga seketika di sebuah kursi malas yang


     kurasa ada di ruangan ganti VIP di bagian belakang



     gedung konser audisi tadi.
   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119