Page 24 - E-MODUL VIRUS ELIZABETH
P. 24
Meski demikian, virus yang menyerang tumbuhan tidak akan menginfeksi
hewan ataupun sebaliknya. Begitu pula virus yang menyerang bakteri, tidak dapat
menginfeksi sel tumbuhan maupun sel hewan. Replikasi virus yang umum dipelajari
adalah replikasi pada bakteriofage, yaitu siklus litik dan siklus lisogenik.
A. SIKLUS LITIK
Siklus litik merupakan cara replikasi virus yang disertai dengan pecahnya sel
inang (mati) setelah terbentuk anakan virus baru (virion). Siklus litik terjadi apabila
pertahanan sel inang lemah dibandingkan daya infeksi virus, sehingga tahap-tahap
dari replikasi virus berlangsung cepat. Virus yang mampu bereproduksi secara litik
disebut sebagai virus virulen.
Berikut adalah tahapan siklus litik pada replikasi virus bakteriofage.
1) Adsorpsi, yaitu melekatnya virus pada dinding sel bakteri. Daerah perlekatan ini
disebut daerah reseptor, yaitu daerah yang bersifat khas bagi virus tertentu
sehingga virus lain tidak dapat melekat di tempat tersebut.
2) Penetrasi, yaitu virus menginjeksikan asam nukleat (DNA/RNA) ke dalam sel
bakteri. Penetrasi dapat berlangsung karena virus memiliki enzim Lisozim yang
berfungsi merusak atau melubangi dinding sel bakteri.
3) Eklifase, merupakan tahapan pembentukkan komponen-komponen tubuh virus.
Dimana DNA/RNA virus mengambil alih (melumpuhkan) DNA bakteri dengan
cara menghancurkannya.
4) Replikasi, yaitu pembentukkan (penggandaan) bagian-bagian tubuh virus baru.
5) Perakitan, yaitu perakitan partikel/komponen virus yang terbentuk pada tahap
replikasi. Kapsid, materi genetik dan bagian ekor akan dirakit menjadi partikel
virus (bakteriofage) yang utuh.
6) Lisis, yaitu pecahnya sel bakteri yang mengeluarkan virus-virus anakan baru,
yang akan menginfeksi bakteri dan memulai daur litik kembali.
24