Page 145 - SKI kls 8
P. 145

Yerusalem,  Mesir,  dan  lain-lain.  Ibnu  Jubayr  (1145  –1217  M),  seorang  ahli  geografi
                   menyebutkan bahwa terdapat beberapa madrasah di kota Iskandariah. Madrasah terkemuka
                   dan terbesar berada di Kairo yang memakai namanya sendiri, yaitu Madrasah al-Ṣalahiyah.


                   Hanya saja, madrasah bersejarah tersebut tidak bisa ditemukan lagi saat ini, namun sisa-
                   sisa arsitekturnya masih bisa dilihat. Pada tahun-tahun berikutnya, gaya arsitektur Arab ini
                   melahirkan  beberapa  monumen  bersejarah  di  Mesir.  Salah  satunya  yang  terindah  dan
                   menjadi model terbaik adalah Madrasah Sultan Hasan di Kairo.

                   Di samping mendirikan sejumlah madrasah, Ṣalahuddīn Yusuf al-Ayyubi juga membangun
                   dua rumah sakit di Kairo. Rancangan bangunannya mengikuti model Rumah Sakit Nuriyah
                   di Damaskus. Ciri khasnya adalah tempat pengobatan yang sekaligus dijadikan sekolah
                   kedokteran. Salah seorang dokter terkenal yang menjadi dokter pribadi Ṣalahuddīn bernama
                   Ibnu Maymun, meskipun ia beragama Yahudi.


                   Pada masa Ṣalahuddīn Al-Ayyubi, umat Islam mulai mengenal perayaan hari lahir Nabi
                   Muhammad Saw.  Di Indonesia, perayaan tersebut  dikenal dengan istilah Maulud Nabi.



               2.  Bidang Ekonomi dan Perdagangan

                   Dalam hal perekonomian, Dinasti Ayyubiyah bekerja sama dengan penguasa Muslim di
                   wilayah lain, membangun perdagangan dengan kota-kota di Laut Tengah dan Laut Hindia,
                   juga menyempurnakan sistem perpajakan. Saat itu, jalur perdagangan Islam dengan dunia
                   internasional  semakin  ramai,  baik  melalui  jalur  laut  maupun  jalur  darat.  Hal  itu  juga
                   membawa pengaruh bagi negara Eropa dan negara-negara yang dikuasainya.


                   Selain itu, dunia perdagangan sudah menggunakan mata uang yang terbuat dari emas dan
                   perak (dinar dan dirham), termasuk pengenalan mata uang dari tembaga yang disebut fulus.
                   Percetakan  fulus  dimulai  pada  masa  pemerintahan  Sultan  Muhammad  al-Kamil  bin  al-
                   ‘Adil  al-Ayyubi.  Fulus  disediakan  sebagai  alat  tukar  untuk  barang  yang  nilainya  kecil.
                   Ketika itu, setiap 1 dirham setara dengan 48 fulus.

                   Dalam bidang industri, masa Ayyubiyah sudah membuat kincir hasil ciptaan orang Syiria.
                   Kincir tersebut lebih canggih dibanding buatan orang Barat saat itu. Di zaman Ayyubiyah
                   juga sudah dibangunan pabrik karpet, pabrik kain, dan pabrik gelas.



               3.  Bidang Militer dan Sistem Pertahanan


                   Pada  masa  pemerintahan  Ṣalahuddīn,  kekuatan  militernya  terkenal  sangat  tangguh.
                   Pasukannya  bahkan  diperkuat  oleh  pasukan  Barbar,  Turki,  dan  Afrika.  Mereka  sudah




                                                        Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 129
   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150