Page 148 - SKI kls 8
P. 148
Dekoratif Masjid Al-Azhar Al-Hakim Mosque
Sumber: http://kalipaksi.wordpress.com Sumber: www.wikipedia.org
satu fatwanya adalah melarang umat Islam saat itu Shalat Jumat di Masjid Al-Azhar. Shalat
hanya boleh dilakukan di Masjid Al-Hakim. Alasannya, Masjid Al-Hakim lebih luas, selain itu
mazhab Syafi’i melarang dua khutbah Jumat dalam satu kota yang sama.
Masjid Al-Azhar tidak dipakai untuk Shalat Jumat dan kegiatan pendidikan sekitar 100 tahun.
Dimulai semenjak Ṣalahuddīn berkuasa (1171-1267 M) sampai dihidupkan kembali oleh Sultan
Malik al-Zahir Baybars dari Dinasti Mamluk yang berkuasa atas Mesir. Meskipun Al-Azhar
ditutup untuk Shalat Jumat dan madrasah masa Dinasti Ayyubiyah, tidak berarti kegiatan
keagamaan dan pendidikan tidak berkembang.
Ṣalahuddīn memiliki perhatian yang besar terhadap pendidikan. Ia membangun madrasah di
hampir setiap wilayah kekuasaanya. Ia bahkan mendirikan pendidikan tinggi (kulliyat) dan
universitas. Sekitar 25 kulliyat didirikan pada masanya. Di antara kulliyat yang terkenal adalah:
Manāzil al-Izza, Al-Kulliyāt al-‘Adiliyyah, Al-Kulliyāt al-Arsufiyyah, Al-Kulliyāt al-Faḍiliyyah,
Al-Kulliyāt al-Azkasyiyah, dan Al-Kulliyāt al- ‘Asuriyah. Nama-nama tersebut umumnya
dinisbahkan kepada para pendirinya.
Meskipun ada larangan untuk tidak menggunakan Al-Azhar sebagai pusat kegiatan madrasah,
masjid tersebut tidak sepenuhnya ditinggalkan oleh para murid dan gurunya, hanya sebagian
saja dari mereka yang meninggalkan Al-Azhar.
Pada masa pemerintahan Malik al-Aziz Imadudin Usman (putra Ṣalahuddīn), tepatnya tahun
1193 M/589 H, datang seorang ulama bernama Abdul Latif al-Bagdadi. Ia mengajar di Al-
Azhar selama Malik al-Aziz berkuasa. Materi yang diajarkan Al-Baghdadi meliputi Ilmu
Mantiq dan Bayan.
132 Buku Siswa Kelas VIII MTs