Page 152 - SKI kls 8
P. 152

Karya-karya Al-Aẓim yang paling menonjol berjudul Zubdah al-Hallab min Tarīkh Halaba:
                   Bugyah  at-Ṭalib  fī  Tharīkh  Halaba,  berisi  tentang  sejarah Allepo/Halaba  yang  disusun
                   secara alfabetik. Kitab ini terdiri dari 40 juz atau 10 jilid. Al-Aẓim melarikan diri ke Kairo
                   ketika tentara Mongol menguasai Halaba/Allepo. Ia wafat di sana pada tahun 658 H/1160 M.


               3.  Al-Busyiri

                   Nama lengkapnya adalah Syarafuddin Abu Abdillah Muhammad bin ‘Abdullah as-Sonhaji
                   al-Busyiri, lahir pada tahun 1212 M di Maroko. Sejak masa kanak-kanak, ia dididik oleh
                   ayahnya sendiri, terutama dalam mempelajari Al-Quran untuk mendalami ilmu agama dan
                   sastra Arab.


                   Al-Busyiri adalah seorang sufi besar, pengikut Ṭariqat Syaziliyah. Ia menjadi salah satu

                   murid Sulṭanul Auliya Syeikh Abul Hasan Asy-Syazily, r.a. Ia juga berguru kepada ulama
                   tasawuf seperti Abu Hayyan, Abu Fath bin Ya’mari, dan Al-‘Iz bin Jama’ah al-Kanani al-
                   Hamawi.

                   Al-Busyiri dikenal sebagai orang yang wara’ (takut dosa). Dia pernah ditawari menjadi
                   pegawai pemerintahan kerajaan di Mesir, tetapi ditolaknya karena melihat perilaku pegawai
                   kerajaan yang tidak sesuai dengan hati nuraninya.

                   Al-Bushiri  cukup  menonjol  dalam  bidang  sastra.  Hasil  karyanya  yang  terkenal  yaitu
                   Qasidah Burdah. Syair ciptaannya itu dibaca dalam berbagai acara pada abad 7 Hijrah.
                   Qasidah Burdah adalah mutiara syair kecintaan kepada Rasulullah Saw. Puisi pujian Al-
                   Busyiri kepada Nabi tidak terbatas pada sifat dan kualitas pribadi Nabi, tetapi mengungkap
                   pula keutamaan Nabi, yaitu penerima mukjizat Al-Quran. Namun demikian, Al-Busyiri
                   tidak hanya terkenal dengan karya Burdahnya, tetapi ia juga seorang ahli fikih, kalam, dan

                   tasawuf.



                   Beberapa ulama sufi pernah menjadi guru Al-Busyiri, yaitu: Imam Abu Hayyan; Abul Fath
                   bin Sayyid an-Nas al-Ya’mari al-Asybali al-Misri (pengarang Kitāb ‘Uyūn al-Aṡar fī Sirah
                   Sayyid al-Basyar); Al ‘Iz bin Jama’ah al-Kanani al-Hamawi (seorang hakim di Mesir); dan
                   masih banyak ulama besar Mesir lainnya yang memberikan ilmunya kepada Al-Busyiri.

               4.  Abdul Latif al-Bagdadi


                   Ia adalah seorang ulama berpengaruh dan teladan bagi ulama Al-Azhar lainnya. Abdul Latif
                   al-Bagdadi dikenal sebagai ahli ilmu mantiq, bayan, Hadis, fikih, kedokteran, dan ilmu

                   lainya. Ia bahkan salah seorang tokoh berpengaruh dalam pengembangan dan penyebaran
                   mazhab Sunni di Mesir.







               136    Buku Siswa Kelas VIII MTs
   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157