Page 25 - ski kls 9
P. 25

Saat kepemimpinan Sultan Ageng Tirtayasa, Kesultanan Cirebon dibagi dua yaitu Kasepuhan
                       dan  Kanoman.  Pangeran  Martawijaya  diangkat  menjadi  Sultan  Keraton  Kasepuhan  dan
                       memerintah hingga 1703, Sedangkan Pangeran Kartawijaya diangkat menjadi Sultan Keraton
                       Kanoman dan memerintah hingga tahun 1723.



                    c.  Kerajaan Banten

                       Pada awalnya kawasan Banten --yang juga dikenal dengan Banten Girang-- merupakan bagian
                       dari  Kerajaan Sunda. Kedatangan  pasukan Kerajaan  Demak  di bawah pimpinan  Maulana
                       Hasanuddin ke kawasan tersebut, selain untuk perluasan wilayah juga sekaligus penyebaran
                       dakwah Islam. Di samping, dipicu oleh adanya kerja sama Sunda-Portugal dalam  bidang
                       ekonomi dan politik., hal yang dianggap dapat membahayakan kedudukan Kerajaan Demak
                       selepas kekalahan mereka mengusir Portugal dari Melaka tahun 1513. Maka, sultan Trenggana,
                       Maulana Hasanudin bersama dengan Fatahillah,  Maulana melakukan  penyerangan dan
                       penaklukkan Pelabuhan Kelapa pada sekitar tahun 1527, yang waktu itu masih merupakan
                       pelabuhan utama dari Kerajaan Sunda.


                       Selain mulai membangun benteng pertahanan di Banten, Maulana Hasanuddin juga melanjutkan
                       perluasan kekuasaan ke daerah penghasil lada di Lampung. Ia berperan dalam penyebaran
                       Islam di kawasan tersebut. Selain itu, ia juga telah melakukan kontak dagang dengan raja
                       Malangkabu (Minangkabau, Kerajaan Inderapura), Sultan Munawar Syah dan dianugerahi
                       keris oleh raja tersebut.

                       Seiring dengan kemunduran Demak, terutama setelah meninggalnya Trenggana, Banten yang
                       sebelumnya di bawah kekuasaan Kerajaan Demak, mulai melepaskan diri dan menjadi kerajaan
                       yang mandiri. Maulana Yusuf putra dari Maulana Hasanuddin, naik tahta pada tahun 1570 dan
                       melanjutkan  ekspansi Banten ke kawasan pedalaman Sunda dengan menaklukkan Pakuan
                       Pajajaran pada tahun 1579. Kemudian, ia digantikan putranya yaitu Maulana Muhammad,
                       yang mencoba menguasai Palembang tahun 1596 sebagai bagian dari usaha Banten dalam
                       mempersempit  gerakan  Portugal  di  Nusantara.  Namun  gagal  karena  ia  meninggal  dalam
                       penaklukkan tersebut.


                       Pada masa Pangeran Ratu putra dari Maulana Muhammad, ia menjadi raja pertama di Pulau
                       Jawa yang mengambil gelar “Sultan” pada tahun 1638 dengan nama Arab Abu al-Mafakhir
                       Mahmud Abdulkadir. Pada masa ini, Sultan Banten telah mulai secara intensif melakukan
                       hubungan diplomasi dengan kekuatan lain yang ada pada waktu itu. Di antaranya, diketahui
                       terdapat surat Sultan Banten kepada Raja Inggris, James I tahun 1605 dan tahun 1629 kepada
                       Charles I.

                       Kesultanan Banten merupakan kerajaan  maritim  dan mengandalkan  perdagangan dalam
                       menopang perekonomiannya. Monopoli atas perdagangan lada di Lampung, menempatkan
                       penguasa Banten sekaligus sebagai pedagang perantara dan Kesultanan Banten berkembang


                                                                                                            19
                                                                       Sejarah Kebudayaan Islam - Kelas IX





       ski siswa kls 9.indd   19                                                                                  6/16/16   7:29 PM
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30