Page 27 - ski kls 9
P. 27
2. Kerajaan Islam di Sumatera
a. Samudera Pasai
Samudera Pasai diperkirakan tumbuh
berkembang antara tahun 1270 dan 1275, atau
pertengahan abad ke-13. Kerajaan ini terletak
lebih kurang 15 km di sebelah timur
Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam,
dengan sultan pertamanya bernama Sultan
Malik as-Shaleh (wafat tahun 696 H atau 1297
M). Dalam kitab Sejarah Melayu dan Hikayat
Raja-Raja Pasai, diceritakan bahwa Sultan
Malik as-Shaleh sebelumnya adalah seorang kepala gampong (sebuah sistem pembagian
wilayah administratif di Provinsi Aceh berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang
diakui dan dihormati) Samudera bernama Meurah Silu. Setelah menganut agama Islam, ia
berganti nama menjadi Malik as-Shaleh. Berikut ini merupakan urutan para Raja-Raja yang
memerintah di Kesultanan Samudera Pasai: Sultan Malik as-Shaleh (696 H/1297 M); Sultan
Muhammad Malik Zahir (1297-1326); Sultan Mahmud Malik Zahir (± 1346-1383); Sultan
Zainal Abidin Malik Zahir (1383-1405); Sultanah Nahrisyah (1405-1412); Abu Zain Malik
Zahir (1412); Mahmud Malik Zahir (1513-1524).
b. Kesultanan Aceh Darussalam
Kerajaan Aceh didirikan Sultan Ali Mughayat Syah pada tahun 1530 setelah melepaskan diri
dari kekuasaan Kerajaan Pidie. Tahun 1564 Kerajaan Aceh di bawah pimpinan Sultan Alaudin
al-Kahar (1537-1568). Sultan Alaudin al-Kahar menyerang kerajaan Johor dan berhasil
menangkap Sultan Johor, namun kerajaan Johor tetap berdiri dan menentang Aceh. Pada masa
kerajaan Aceh dipimpin oleh Alaudin Riayat Syah, pasukan Belanda yang dipimpin oleh
Cornelis de Houtman datang untuk meminta izin berdagang di Aceh.
Penggantinya adalah Sultan Ali Riayat dengan panggilan Sultan Muda. Yang berkuasa dari
tahun 1604-1607. Pada masa inilah, Portugis melakukan penyerangan karena ingin melakukan
monopoli perdagangan di Aceh. Tapi usaha ini tidak berhasil. Setelah Sultan Muda digantikan
oleh Sultan Iskandar Muda dari tahun 1607-1636, kerajaan Aceh mengalami kejayaan dalam
perdagangan. Banyak terjadi penaklukan di wilayah yang berdekatan dengan Aceh seperti
Deli (1612), Bintan (1614), Kampar, Pariaman, Minangkabau, Perak, Pahang, dan Kedah
(1615-1619).
Gejala kemunduran Kerajaan Aceh muncul saat Sultan Iskandar Muda digantikan oleh Sultan
Iskandar Thani (Sultan Iskandar Sani) yang memerintah tahun 1637-1642. Iskandar Sani
adalah menantu Sultan Iskandar Muda. Tak seperti mertuanya (Sultan Iskandar Muda), ia
lebih mementingkan pembangunan dalam negeri dari pada ekspansi ke luar negeri. Dalam
21
Sejarah Kebudayaan Islam - Kelas IX
ski siswa kls 9.indd 21 6/16/16 7:29 PM