Page 151 - buku dasar dasargizi
P. 151
seperti rencana air bersih dan kesehatan lingkungan, imunisasi,
kesempatan kerja, dan pengentasan kemiskinan. Oleh karena itu,
rencana gizi secara wajar dapat menjadi bagian dari pembangunan
negara secara keseluruhan.
Kedua, pemantauan berat badan dan tinggi badan balita dan anak
usia sekolah akan menjadi pendanaan utama program gizi. Seperti di
negara lain, survei gizi nasional yang teratur dan terencana harus
menjadi kebijakan nasional. Pelaksanaannya dapat dilakukan melalui
Susenas atau instansi lain yang ada. Kegiatan ini memerlukan
dukungan sistem pemantauan gizi anak yang representatif, yang
mewakili daerah-daerah yang tidak tercakup dalam Survei Gizi
Nasional.
Ketiga, jika dapat mengembalikan fungsi utamanya sebagai
lembaga kemasyarakatan, terutama fungsi utama masyarakat desa
untuk memantau tumbuh kembang anak, maka revitalisasi posyandu
dapat dikatakan berhasil. Bagaimana ibu menimbang anaknya,
mencatat tumbuh kembang anaknya di KMS (Kartu Menuju Sehat),
dan memiliki pemahaman yang baik tentang kegiatan pendidikan dan
pelatihan KMS adalah kunci keberhasilan revitalisasi posyandu.
Keempat, pengaturan kurikulum lembaga pendidikan ahli gizi di
semua tingkatan perlu secara bertahap “perobakan” untuk lebih
memahami perlunya paradigma baru yang menjadikan pertumbuhan
dan status gizi anak sebagai titik awal dan tujuan. program. Misalnya,
151