Page 146 - buku dasar dasargizi
P. 146

pangan  serta  kualitas  pendidikan  keluarga  masuk  ke  kategori  rendah

        rendah.  Minimnya  pengetahuan  tentang  keluarga  berencana  serta

        persepsi  bahwa  anak-anak  dapat  menjadi  pekerja  yang  memberikan
        tambahan pendapatan keluarga, angka kehamilan pada keluarga miskin

        masuk  ke  kategori  tinggi.  Namun,  jumlah  anak  yang  banyak  justru
        membawa  beban  yang  besar  bagi  anggota  keluarga  dari  keluarga

        miskin.  Sering  dikatakan  bahwa  hanya  ketika  situasi  ekonomi

        membaik, masalah kekurangan gizi dapat diselesaikan secara efektif.
        Pendapat  ini  tidak  sepenuhnya  benar.  Pengalaman  membuktikan

        bahwa  mencegah  dan  mengatasi  kekurangan  gizi  tidak  harus
        menunggu  sampai  ekonomi  membaik  dan  kemiskinan  teratasi.

        Sekalipun  masyarakat  masih  miskin,  ada  banyak  cara  untuk

        meningkatkan status gizi masyarakat. Dengan perbaikan gizi mereka,
        produktivitas  masyarakat  miskin  dapat  dijadikan  modal  untuk

        meningkatkan  perekonomian  mereka  dan  membebaskan  diri  dari
        lingkaran kemiskinan.


            Intervensi  gizi  telah  banyak  dilakukan,  dengan  sasaran  utama

        masyarakat  miskin  dan gizi  kurang, terutama anak-anak, wanita usia
        subur  (WUS)  dan  ibu  hamil.  Mereka  mendapatkan  edukasi  dan

        konsultasi tentang gizi seimbang, termasuk pentingnya ASI bagi bayi;
        konsultasi  tentang  perawatan  dan  kebersihan  bayi;  tentang

        penimbangan bayi dan anak di Posyandu setiap bulan. Intervensi gizi
        didukung  oleh  pelayanan  kesehatan  dasar  yang  komprehensif  seperti



                                         146
   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151