Page 144 - buku dasar dasargizi
P. 144

manusia  yang  sehat  akan  melahirkan  generasi  yang  maju  dan

        menempatkan  bangsa  Indonesia  sejajar  dengan  negara-negara  lain  di

        dunia.  Kekurangan  gizi  pada  ibu  usia  subur  atau  ibu  hamil  dapat
        menyebabkan  gizi  buruk  pada  bayi,  yang  biasanya  ditandai  dengan

        berat badan lahir rendah (BBLR). Kejadian BBLR sangat berpengaruh
        terhadap kematian bayi. Seorang anak dengan berat badan lahir rendah

        dapat menjadi anak kurang gizi atau bahkan menjadi miskin.


            Hasil  Survei  Demografi  dan  Kesehatan  Indonesia  (SDKI)  dan
        berbagai  penelitian  menunjukkan  bahwa  selama  1986-1993  proporsi

        BBLR antara 7-16%. Diperkirakan sebanyak 355-710ribu dari 5 juta
        bayi lahir dengan BBLR setiap tahun (RANPG 2006-2010). Sementara

        itu, RISKESDAS melaporkan bahwa proporsi BBLR di Indonesia pada
        tahun  2010  mencapai  11,1%.  Lima  provinsi  dengan  rasio  BBLR

        tertinggi pada tahun 2007 adalah Papua (27,0%), Papua Barat (23,8%),

        NTT  (20,3%),  Sumatera  Selatan  (19,5%)  dan  Kalimantan  Barat
        (16,6%).  Penurunan  jumlah  BBLR  dalam  15  tahun  terakhir  belum

        signifikan. Keadaan ini menunjukkan bahwa status gizi ibu usia subur

        dan  ibu  hamil  masih  sangat  rapuh  terutama  di  beberapa  daerah  di
        Indonesia.

        D.  Pembangunan ekonomi dan masalah gizi

            Ketidakstabilan  ekonomi,  politik  dan  sosial  akan  menyebabkan

        rendahnya  tingkat  kesejahteraan  masyarakat,  yang  tercermin  dari
        maraknya gizi buruk dan gizi buruk di masyarakat. Dijelaskan dalam


                                         144
   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149