Page 140 - buku dasar dasargizi
P. 140

kemiskinan  dengan  meningkatkan  efisiensi  kerja,  mengurangi  cuti

        sakit dan mengurangi biaya pengobatan.

                Konferensi    Ekonom      Kopenhagen     2005     (Konsensus
        Kopenhagen)  menunjukkan  bahwa  intervensi  gizi  menghasilkan

        keuntungan  ekonomi  yang  tinggi  dan  merupakan  salah  satu  dari  17
        alternatif  investasi  pembangunan.  Konsensusnya  adalah  bahwa

        intervensi perbaikan gizi, terutama melalui suplementasi mikronutrien

        dan program fortifikasi (koreksi defisiensi besi, vitamin A, yodium dan
        seng),  dan  investasi  dalam  liberalisasi  perdagangan,  pengendalian

        malaria dan HIV, serta air bersih dan sanitasi. manfaat ekonomi.
                 Sekretaris  Jenderal  Perserikatan  Bangsa-Bangsa  Kofi  Annan

        juga menyatakan bahwa nutrisi yang baik dapat mengubah kehidupan

        anak-anak,  meningkatkan  perkembangan  fisik  dan  psikologis,
        melindungi  kesehatan  mereka,  dan  meletakkan  dasar  bagi

        produktivitas  masa  depan  anak-anak.  Investasi  di  sektor  sosial  (gizi,
        kesehatan dan pendidikan) akan memperbaiki keadaan gizi masyarakat

        yang  merupakan  salah  satu  faktor  penentu  untuk  meningkatkan
        kualitas  SDM.  Dengan  meningkatnya  kualitas  SDM,  akan

        meningkatkan produktivitas kerja yang selanjutnya akan meningkatkan

        ekonomi (Depkes RI, 2005).
        C.  Indikator gizi bangsa


            Dibandingkan  dengan  anak-anak  di  negara  maju,  pertumbuhan
        anak  di  negara  berkembang,  termasuk  Indonesia,  selalu  tertinggal.



                                         140
   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145