Page 137 - buku dasar dasargizi
P. 137
anggaran untuk perbaikan gizi adalah 550,16 miliar rupiah, atau hanya
0,03% dari PDB Indonesia. Rata-rata anggaran Program Makanan
Tambahan (PMT) di setiap provinsi hanya rupiah. 8,94 miliar.
Kerugian akibat malnutrisi dapat dimanifestasikan dalam
rendahnya kesadaran negara akan sumber daya manusia dan rendahnya
efisiensi kerja. Agenda pemerintah dalam menangani masalah gizi
harus menjadi prioritas utama, karena berkaitan dengan kualitas
sumber daya manusia yang akan menjadi isu utama pembangunan.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tidak meningkat secara
signifikan dari tahun ke tahun. Hal ini mencerminkan bahwa kualitas
sumber daya manusia kita perlu ditingkatkan.
Agenda pembangunan gizi perlu kita jadikan prioritas untuk
peningkatan sumber daya manusia. Pembiayaan rencana pembangunan
sektor gizi perlu dipastikan memiliki nilai penting dan terjamin
keberlanjutannya. Dengan cara ini, kita akan dapat secara signifikan
mengurangi masalah gizi. Investasi gizi merupakan investasi jangka
panjang, sehingga dampaknya mungkin tidak akan terlihat hingga
puluhan tahun. Jika semua pihak menyadari hal ini, maka negara kita
akan mampu mengejar ketertinggalan dari negara lain. Kebutuhan gizi
menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan dan tidak
dapat dipisahkan dari program pengentasan kemiskinan. Pada tahun
2006-2010, RANPG menjelaskan bahwa salah satu akibat dari
kemiskinan adalah keluarga tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan
137