Page 164 - E-MODUL EFK_Neat
P. 164
E-Modul
Etika & Filsafat Komunikasi
Know and the Public Should Expect (2001), menerangkan bahwa
masyarakat butuh prosedur dan proses guna mendapatkan apa
yang disebut kebenaran fungsional. Polisi melacak dan menangkap
tersangka berdasarkan kebenaran fungsional. Hakim menjalankan
peradilan juga berdasarkan kebenaran fungsional. Pabrik-pabrik
diatur, pajak dikumpulkan, dan hukum dibuat. Guru-guru
mengajarkan sejarah, matematika, fisikan, atau biologi pada anak
sekolah. Semua ini adalah kebenaran fungsional.
Dikotomi lain pada media adalah kebenaran dalam iklan.
Kebenaran dalam iklan, maka sejatinya tidak lebih dari logika
ekonomi liberal, yang berujung pada akumulasi keuntungan. Iklan
mengkonstruksi kebenarannya sendiri untuk kemudian digandakan
secara massal dan terus-menerus, sehingga pada akhirnya
masyarakat melihat konstruksi kebenaran yang ditawarkan oleh
iklan merupakan kebenaran itu sendiri. Iklan menjungkirbalikkan
apa yang sebelumnya merupakan kebutuhan (need) bagi
masyrakat untuk kemudian diubah menjadi keinginan (want), begitu
juga sebaliknya. Contoh kecil misalnya, persoalan makan daging
ayam yang sejatinya merupakan kebutuhan tetapi oleh iklan
dicitrakan sedemikian rupa bahwa makan yang sehat, nyaman dan
menggembirakan, dan karenanya merupakan makan yang benar,
justru ada pada KFC atau McDonald misalnya. Publik tidak lagi
melihat makan daging ayam sebagai sebuah kebutuhan, tetapi
menjadi keinginan.
Etika periklanan sendiri mengatakan bahwa pengiklan
memiliki tanggung jawab atas kebenaran informasi tentang produk
yang diiklankan. Termasuk ikut memberikan arah, Batasan, dan
152