Page 17 - E-LKPD Ketenagakerjaan
P. 17
SISTEM
UPAH
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 3 ini peserta didik diharapkan
dapat menjelaskan mengidentifikasi sistem upah di Indonesia, dapat
mengetahui kebijakan upah di setiap kabupaten.
Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,
upah adalah suatu imbalan yang diteriima dan dinyatakan dalam bentuk uang
sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang
ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau
peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan
keluarganya atas pekerja suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah dilakukan.
1. Teori Upah
a. Teori Upah Alami (wajar/normal)
Menurut David Ricardo, teori upah alami adalah besarnya upah
buruh sama dengan biaya minimum buruh beserta keluarganya.
Oleh pakar ekonomi modern, upah alami dijadikan dasar batas
minimum dari upah tenaga kerja (Zamroni : 200). Menurut David
Ricardo, upah yang wajar adalah upah yang cukup untuk
memenuhi kehidupan pekerja dan keluarganya dan sesuai dengan
kemampuan perusahaan. Jika upah yang diberikan perusahaan terlalu tinggi,
akan mempengaruhi jumlah penjualan. Harga akan meningkat sejalan dengan
biaya produksi yang tinggi. Jika upah yang diberikan rendah, pekerja akan
hidup miskin.
b. Teori Upah Besi
Teori Upah Besi Ferdinand Lassalle adalah besarnya upah rata-rata buruh
terbatas sama dengan biaya hidup minimum buruh (Zamroni : 2009). Teori ini
merupakan kritik terhadap teori upah alami. Penerapan teori upah alami
cenderung menguntungkan pengusaha dan posisi pekerja lemah. Dengan
posisi tawar yang rendah akhirnya pekerja dengan terpaksa menerima
pemberlakuan upah besi. Upah besi hanya cukup digunakan pekerja untuk
memenuhi kebutuhan minimum sehingga sulit memeproleh kesejahteraan.
17