Page 107 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 107

lain. Pada artikel ini tertulis bahwa suara drumben malam   Gegas, aku mengirim pesan pada Wira. “Wir, temani
 hari itu berasal dari markas AAU atau Akademi Angkatan   aku, yuk. Kita ke markas AAU. Kita tanya sebenarnya
 Udara. Kata sumber terpercaya. AAU sering berlatih  mereka berlatih drumben di pukul berapa.”
 drumben pada dini hari, yaitu sekitar pukul 04.00.
                   Tak lama kemudian Wira menjawab, “Jauh. Mau naik
 Nah!  Ini  penjelasan  yang  sangat  masuk  akal!  Eh,   apa? Bus? Capek, ah!”
 tetapi kan rumahku jauh dari markas AAU? Padahal,
                   Hmm, sejenak aku berpikir. Aku bisa minta tolong
 suara yang kudengar amat dekat. Tak mungkin itu dari
               Papa untuk mengantarkan kami. Mumpung Papa libur.
 AAU. Apakah ada penjelasan lain? Duh, mulai dari nol lagi,
               Semoga saja Papa mau.
 deh. Mengapa susah sekali mencari alasan logis hal ini?
 Apakah suara itu dibawa angin? Coba cari lagi, barangkali   Matahari sudah tinggi saat Papa dan Mama kembali
 ada penjelasan lain.   dari sunmor. Aku menyambut mereka dengan senyum
               manis dan suguhan teh panas di nampan yang kubawa.
 Tunggu, ini ada artikel lain yang menjelaskan bahwa
 ada pegunungan tujuh kilometer di sebelah tenggara  “Tumben? Pasti ada maunya,” kata Papa sambil
 markas AAU. Dinding pegunungan ini bisa menciptakan  menyeruput teh buatanku.
 efek pantulan yang membuat bunyi seakan berpindah-  Aku nyengir kuda diiringi tatapan curiga dari Mama.
   W    ak  Berar  benar  suar     Aku pun menyampaikan maksudku.
 itu berasal dari markas AAU.
                   “Bisa, kan?” tanyaku penuh harap.
 Huh, leganya. Akhirnya aku tahu sumber suara
                   “Boleh. Papa juga penasaran kok. Mumpung Papa
 drumben itu. Dari awal aku sudah tak percaya bahwa ada
               tidak ada lembur, ayo kita berangkat!” Papa langsung
 makhluk gaib bermain drumben. Kalau benar makhluk
               mengambil kunci mobilnya sedangkan aku mengirim
 gaib itu iseng main drumben di pukul dua dini hari, tentu       Wira
 semua orang mendengar. Bukan hanya aku.
                   “Bersiaplah! Aku menuju rumahmu.” – terkirim.
 Sebentar … sebentar! Pukul dua? Bukankah tadi di
 artikel disebutkan bahwa para taruna AAU berlatihnya     Tak berapa lama, aku, Wira, dan Gendhis duduk
 puk      W  Berar  ak    menemuk   manis  di  mobil.  Iya,  Gendhis  ikut.  Kata  Wira,  saat  aku
 penjelasannya. Apa sebaiknya aku bertanya langsung ke   mengirim pesan, Gendhis ada di sebelahnya. Rupanya
 markas AAU ya? Siapa tahu mereka mengubah jadwal  Gendhis juga penasaran. Tidak ada yang bisa menolak
 latihannya, kan?   Gendhis. Kalau Gendhis sudah meminta, kami harus
               menurut.





 98  Misteri Drumben Tengah Malam  Bab 13 Memecahkan Misteri Suara Drumben  99
   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112