Page 109 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 109

“Nanti siapa yang mau bertanya pada petugas jaga  Kami mulai berjalan dan melihat ke kanan kiri.
 AAU?” tanya Papa. “Jangan Papa, lo!” imbuh Papa.
                   “Itu ada toko kelontong. Ayo kita ke sana, barangkali
 Aku melirik Gendhis, sepertinya Gendhislah yang  pemiliknya tahu,” kata Gendhis yang segera berlari
 cocok untuk tugas ini. Gendhis kan pemberani, lalu dia  menuju toko kecil bercat hijau itu.
 juga mayoret. Sepertinya cocok untuk bertanya tentang  Aku  dan  Wira  menyusul,  Gendhis  gesit  sekali.  Aku
 drumben.
               dan Wira cukup terengah-engah mengikuti langkahnya.
 “Apa? Aku? Kenapa bukan kamu? Kan kamu yang
                   Sepi, tidak ada siapapun di toko ini. Aroma hio
 penasaran?” Gendhis menolak keras.
               menguar ke balik etalase. Gendhis melongok ke balik
 Yah,  pupuslah  harapanku.  Padahal,  dia  juga  etalase.
 penasaran kan ? Baiklah, Gendhis ada benarnya juga. Aku
 harus melakukannya sendiri.
 Akhirnya kami tiba juga di markas AAU. Sepi,
 sepertinya karena ini hari Minggu. Biasanya di hari Minggu
 para taruna boleh bepergian. Hmm, aku harus bertanya
 pada siapa, ya?
 “Sst,” Wira menyikutku. Dagunya menunjuk pada pos

 jaga. Ada seorang penjaga berdiri tegap di sana. “Kamu
 ber  nany  k  dia?    Wira

 Aku menggeleng. Sepertinya penjaga itu tak bisa
 diganggu. Tatapannya lurus ke depan. Dia bahkan tak
 menyadari ada kami di dekat gerbang. Aku menengok
 ke sekeliling. Mungkin lebih baik kami bertanya pada
 penduduk di sekitar sini.
 Buru-buru aku kembali ke mobil lalu berkata pada
 Papa bahwa aku dan teman-temanku akan berjalan kaki
 saja di sekitar sini untuk mengumpulkan informasi.
 “Jangan jauh-jauh, dan jangan berpisah. Papa tunggu
 di sini, ya. Ingat, jaga sopan santun,” pesan Papa.




 100  Misteri Drumben Tengah Malam                            101
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114