Page 61 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 61
“Sudah, aku pamit dulu, ya. Semoga acara Ayuk Nina “Modal Diskon!” Mama tergelak sambil membuka
lancar,” kataku sembari melambaikan tangan ke kamera bungkus plastik yang diterimanya dari kurir. Aroma sedap
laptop. Aku lega, berarti Ryan tidak lupa padaku. Dia pun segera menguar.
hanya sibuk.
Aku penasaran, kali ini Mama beli apa, ya?
Usai salat, aku membantu Mama menyiapkan makan
“Nah, iko namanya pepes. Isinya ikan kembung, ikan
malam. “Ma, kenapa sih Mama tak pernah masak? Kan
kesukaan kau. Mirip-mirip pendap lah, kan kau bilang
Faben pengin masakan Bengkulu. Napo Mama idak
rindu dekek pendap. Makan ini saja, ditanggung enak!”
masakin Faben? Sekali-kali bikin pendap, kek. Mama kan
Mama menghidangkan pepes di hadapanku.
orang Bengkulu asli, pasti bisa masak pendap,” pintaku.
Hmm, oke deh. Meski pepes amat berbeda dengan
Mama mengangkat bahu, “Kau kan tahu, Mama tak
pendap, paling tidak malam ini aku makan ikan kembung
suka masak. Malas. Ribet juga masak pendap. Di mano kesukaanku. “Enak juga!” gumamku saat menelan suapan
kita nak cari daun talas? Lalu, apa kau tahu kalau pendap
pertama.
itu harus dikukus selama delapan jam! Bisa habis gas
elpiji Mama. Mano sekarang harga elpiji mahal nian.” Mama tersenyum, dan menuangkan semua nasi dari
magic com ke piringku. Kata Mama, habiskan saja nasinya.
“Delapan jam?” aku terbelalak. Aku tak pernah
Malam ini Papa lembur dan makan di kantor.
menyangka pendap harus dimasak selama itu. Pendap
adalah masakan berbahan ikan yang dicampur dengan Hmm, lagi-lagi lembur. Kasihan juga Papa. Kata
kelapa parut berbumbu rempah. Setelah itu, ikan tersebut Mama, kepala cabang kantor Papa memang sedang sakit.
dibungkus dengan daun talas dan dikukus. Beliau sering izin tak masuk kantor. Mau tak mau, Papa
yang mengambil alih tugasnya.
“Iya, harus lama ngukusnyo. Kalau idak, nanti racun
daun talasnya idak hilang. Lidah kau bisa gatal-gatal,” “Sakit apa?” tanyaku.
sahut Mama. “Katanya sih darah tinggi dan diabetes,” sahut Mama
Tak berapa lama, bel rumahku berbunyi. Ternyata sembari menyesap-sesap kepala ikan kembung. Orang
Mama telah memesan makanan di aplikasi OkeFood. Kata Sumatra memang senang sekali makan kepala ikan,
Mama, itu aplikasi baru. Banyak diskon di sana. termasuk aku. Kalau kami makan ikan, nyaris tak ada yang
tersisa. Kucing pun sia-sia menanti sisa ikan dari kami.
“Mamamu ini cewek modis, Ben,” kata Mama.
“Tuh kan, pasti gara-gara masakan Yogya yang serba
“Modis?”
manis,” sahutku sambil menjilat jemariku yang penuh
dengan bumbu pepes.
52 Misteri Drumben Tengah Malam Bab 7 Rindu 53