Page 66 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 66

Drum … drum … sayup-sayup aku mendengar suara                                  Papa dan Mama saling berpandangan, lalu mereka
             tabuhan drumben. Aku bangun dari ranjangku dan                                 menegakkan telinga, seperti kucing yang waspada adanya
             mendekatkan telinga ke jendela. Hujan sudah mulai reda,                        bahaya.
             langit tak lagi bergemuruh. Namun, suara drumben itu
                                                                                                “Drumben apa? Papa dengar?” tanya Mama seraya
             malah semakin jelas.
                                                                                            menoleh ke arah Papa.
                 “Aneh, tak mungkin ada orang berlatih drumben
                                                                                                “Tak ada suara apa-apa,” sahut Papa.
             di tengah hujan,” batinku. Mendadak, bulu kudukku
             meremang. Baru kali ini aku merasa gentar akan sesuatu.                            Duh, ini aneh! Masa hanya aku yang mendengarnya?
             Rasanya, suara drumben itu mengejarku. “Papa, Mama!”                           Mengapa Papa dan Mama tidak bisa mendengar suara
             aku berlari turun dan menggedor kamar orang tuaku.                             itu?
                 “Faben? Ada apa?” Papa membuka pintu kamarnya                                  Mama mengelus-elus kepalaku. “Mungkin kau salah
             dengan setengah sadar setengah tidur.                                          dengar, Ben. Mungkin yang kau dengar itu suara guntur.
                                                                                            Siapo pulo nak main drumben jam segini?”
                 Aku tak menjawab dan menerobos masuk kamar. Aku
             langsung naik ke ranjang dan menyelinap di balik selimut.                          “Ayolah, kita tidur lagi. Papa capek, butuh istirahat,”
                                                                                            Papa menggeliat dan menguap lebar sekali. Matanya
                 Mama  terkejut  melihatku.  “Eh,  kenapa  ini?”  tanya
                                                                                            terpejam meski tubuhnya masih tegak duduk di atas
             Mama sambil mengucek matanya. Sementara itu, Papa
                                                                                            ranjang.
             malah terlihat seperti mainan robot yang kehabisan
             baterai. Mondar-mandir dengan lemah, tatapannya                                    “Pa, bolehkah Faben tidur di sini? Faben enggak mau
             kosong dan sayu. Kalau kamu pernah melihat zombi di                            di kamar sendirian,” rayuku. Semoga Papa mengizinkan.
               horr  Hollyw  y  seper    penampak                                           Sejak aku kecil, aku sudah dibiasakan tidur di kamar
             Papa.                                                                          terpisah dan harus menjaga kerapian kamarku sendiri.
                 “Pa!” teriakku. Papa geragapan.                                                Papa mengangguk dengan mata yang masih terpejam
                                                                                            dan mengambil bantal, guling serta selimutnya. Papa
                 “Eh, ada apa? Kenapa kamu pindah ke sini?” tanya
                                                                                            lalu mengalah tidur di lantai agar kami tak berdesakan di
             Papa sambil mengusap kasar wajahnya.
                                                                                            ranjang. Tak berapa lama kemudian, kami semua kembali
                 Sayup-sayup, aku masih mendengar suara drumben                             tidur. Suara drumben tak lagi terdengar.
             itu. “Papa dan Mama dengar tidak, ada suara drumben di
                                                                                                Aku terbangun dengan kepala pusing. Mungkin
             luar?” tanyaku.
                                                                                            karena semalam aku kurang tidur. Kulihat, Papa juga





              58      Misteri Drumben Tengah Malam                                                                      Bab 8 Lagi dan Lagi  59
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71