Page 69 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 69

masih tidur. Selepas subuh tadi kami memang kembali  penting orang memahami maksudku, kan? Buktinya kalau
 tidur, kecuali Mama. Dengan hati-hati, aku keluar kamar.   aku minta batu es ke ibu kantin, ibu kantin memberiku es,
 Aku tak mau Papa terbangun. Kasihan Papa, wajahnya  bukan batu.
 terlihat lelah sekali.
                   Seperti biasa, Mbah Rusmi menyapaku dengan
 Langkah kakiku disambut dengan deru mesin cuci  k  khasnya    cah ngganteng. Apa kabar?”
 yang sedang menggiling pakaian. Kulihat, Mama sedang
                   Aku tersenyum lalu memesan dua porsi bubur lemu.
 asyik mengganti senar-senar gitarnya. Di belakangnya,
               Sembari menunggu, tanganku memilih-milih goreng
 layar hijau sudah siap. Sepertinya Mama hendak bersiap
               pisang eh pisang goreng yang masih panas.
 membuat konten. Akhir-akhir ini Mama rajin membuat
 konten yang isinya edukasi musik dan penampilan Mama   “Randha royal iku enak, Le,” kata Mbah Rusmi.
 dalam memainkan gitar. Mama memang belum terkenal,   Tanganku terhenti seketika. Randha royal? Apa pula
 tetapi kulihat pengikutnya semakin banyak dari hari ke  itu?
 hari. Sebagai anak kesayangannya, tentu aku senang. Aku
                   Melihat wajahku yang bingung, Mbah Rusmi terkekeh.
 bahkan menjadi pengikut pertama Mama.
               “Itu hanya sebutan. Randha  royal artinya janda royal,
 “Ma, kita sarapan apa?” tanyaku.   tetapi ini cuma tape goreng biasa. Tidak ada hubungannya

 “Ah, kau beli saja, ya? Tolong belikan bubur lemu   dengan janda,”
 sekalian untuk Papa dan Mama,” pinta Mama tanpa  Oh, begitu? Aku mengangguk-angguk. Pengetahuanku
 mengangkat kepalanya sama sekali.   akan gorengan semakin bertambah. Kemarin aku baru
 Baiklah, kalau begitu aku akan membeli goreng  saja tahu kalau bakwan sayur itu sering disebut juga
 pisang. Oh ya, Gendhis dulu pernah protes padaku  dengan badak. Apa coba hubungannya bakwan sayur
 mengapa aku bilang goreng pisang.   deng  hew    Engg  ada  k
 “Yang betul pisang goreng!” ketus Gendhis saat itu.   Tiba-tiba, aku teringat suara drumben semalam.
               Mbah Rusmi kan asli orang Yogya. Barangkali beliau tahu
 “Ya, pisang yang digoreng. Bukan goreng yang  apa sebenarnya suara yang kudengar itu.
 dipisang  kan?  Wir  ikut-ik  ngomong
                   “Mbah,” panggilku ragu.
 Sebelumnya, batu es juga mereka protes. Katanya
 yang benar adalah es batu, es yang berbentuk seperti  “Iya, ada apa? Nambah apa lagi belanjanya?”
 batu. Bukan batu yang berbentuk es. Heh, memusingkan!   sahutnya ramah. “Ini ada klenyem. Bahannya singkong
 Kenapa sih mereka meributkan hal-hal kecil? Yang  yang diisi gula merah, lalu digoreng. Iki enak juga.”





 60  Misteri Drumben Tengah Malam           Bab 8 Lagi dan Lagi  61
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74