Page 126 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 126
kertas kado yang terbuka. Namun, bukan tas keranjang semata-mata karena masalah yang mereka lalui,
buah ataupun tas punggung serba guna seperti yang kemarin. Sedikit rasa was-was menghampiri Jalu.
ada di Kampung Naga, melainkan tas jinjing seperti Namun, dia segera membuangnya jauh-jauh. Niatnya
yang sering dipakai Ibu Guru di sekolah. Hanya saja, baik, tekadnya bulat. Itu dulu, pikir Jalu.
tas ini terbuat dari bambu.
“Semangat dong, partner bisnisku,” kata Jalu sambil
Jalu melihat Utari membolak-balik isinya. Jalu ikut memamerkan buku di tangannya.
penasaran. Buku itu dipenuhi dengan foto-foto cara
pembuatan anyaman bambu, mulai dari yang sederhana “Tah, benar. Nganyam weh nganyam,” uca Ijad
hingga yang rumit. sambil menunjuk buku yang dipegang Jalu.
“Sampai seribu tahun atuh, Bro.” Jalu berseloroh
Aha!
sambil tertawa.
Jalu berseru dalam hati. Cakrawala imajinasinya
terbuka lebar. Jalu pikir, dia menemukan kembali Jalu melihat Ijad melongo, seperti meminta
jalannya menuju Shirakawa. penjelasan lanjutan.
“Ut, pinjam, Ut,” kata Jalu, setengah merebut “Jadi gini,” kata Jalu sambil mempresentasikan
buku itu. idenya.
Jalu berencana melanjutkan usaha membuat
***
konten. Namun kali ini, konten itu berisi seputar
Menjelang tengah hari, Jalu kembali ke warung anyaman bambu. Jalu berencana membuat konsep
Ijad. Tangan kanannya menenteng buku berbahasa seperti buku yang dikirim Abah untuk Utari. Bedanya,
Jepang dan bergambar anyaman bambu milik Utari. diaakanmembuatnyadalambentukvideodandibagikan
Buku yang sebetulnya oleh-oleh dari Abah untuk di kanal-kanal video di internet.
Utari. Jalu meminjamnya. Tentu saja, Utari sempat
“Kita akan membuatnya semenarik mungkin. Ada
mengomel, meskipun tetap meminjamkannya. liputan lapangannya, ada infograiknya, dan banyak lagi,”
“Ada apa?” tanya Ijad. Suaranya terdengar lesu. Jalu menjelaskan idenya.
Tak seperti biasanya, tangan Ijad bersih dari “Kita kerja keras lagi dari awal? Ngumpulin pengikut
ponsel. Jalu bertanya-tanya apakah sahabatnya dan penonton?” uca Ijad sangsi.
ini sudah kapok menonton berita bombastis, atau
118 Mengejar Jalan Lain Menuju Konoha 119
Bab 12
Haruto