Page 132 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 132

untuk dipajang di toko online dan konten yang akan                                  “Eh,  kocak!  Si  galak  itu?  Embung  ah,”  ujar  Ijad
            dibuatnya.  Semua  akan  beres,  pikir  Jalu,  jika  Utari                      sambil berdiri dari tempat duduknya.
            terlibat dalam proyek ini.                                                          “Kalau  Utari  ikut,  dia  bisa  menyelesaikan  dua
                Sejujurnya, Jalu bukan orang yang sangat telaten                            masalah. Ngomong ke warga Kampung Naga sekaligus
            terhadap administrasi dan keuangan. Dia bukan orang                             pegang toko online kita,” kata Jalu hati-hati.
            sabar mencatat pemesanan. Dia sering lupa pada nama-                                Jalu  melihat  Ijad  membisu.  Dia  bahkan  tak
            nama orang yang baru pertama kali dikenalnya. Dia                               berkomentar saat Jalu memasukkan kabel pengisi daya
            tidak terlalu suka pada detail, apalagi membayangkan                            milik Ijad ke ponselnya.
            harus  mencatat  pesanan  orang-orang.  Namun,  Jalu
            urung  mengutarakan  niatnya.  Dia  lebih  memilih
            kalimat  ‘kita  pikirkan  nanti.’  Alasannya  sederhana,
            karena dia belum melihat masalah itu mendesaknya.

                Jalu  melihat  Ijad  menoleh  kepadanya.  “Satu
            masalah lagi, siapa yang akan ngomong sama pengrajin
            di Kampung Naga?”
                Jalu berpikir. Dia bisa saja meminta bantuan kepada
            Ambu untuk berbicara dengan warga Kampung Naga.
            Namun, Jalu urung melakukannya, karena masalah ini
            tak  sesederhana  yang  dibayangkannya.  Dia  khawatir
            Ambu salah paham pada maksudnya dan menganggap
            dia belum kapok.
                Mau tak mau, Jalu kembali berpikir. Dia tak lagi
            setuju  pada  kesimpulan  awalnya.  Masalah  ini  justru
            mendesaknya lebih awal dari yang dibayangkannya.

                “Kalau  si  Uut  kita  ajak  dalam  proyek  ini,  kamu
            setuju enggak?” tanya Jalu, hati-hati.





            124       Mengejar                                                                                      Jalan Lain Menuju Konoha  125
                                                                                                                                 Bab 12
                      Haruto
   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137