Page 133 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 133
untuk dipajang di toko online dan konten yang akan “Eh, kocak! Si galak itu? Embung ah,” ujar Ijad
dibuatnya. Semua akan beres, pikir Jalu, jika Utari sambil berdiri dari tempat duduknya.
terlibat dalam proyek ini. “Kalau Utari ikut, dia bisa menyelesaikan dua
Sejujurnya, Jalu bukan orang yang sangat telaten masalah. Ngomong ke warga Kampung Naga sekaligus
terhadap administrasi dan keuangan. Dia bukan orang pegang toko online kita,” kata Jalu hati-hati.
sabar mencatat pemesanan. Dia sering lupa pada nama- Jalu melihat Ijad membisu. Dia bahkan tak
nama orang yang baru pertama kali dikenalnya. Dia berkomentar saat Jalu memasukkan kabel pengisi daya
tidak terlalu suka pada detail, apalagi membayangkan milik Ijad ke ponselnya.
harus mencatat pesanan orang-orang. Namun, Jalu
urung mengutarakan niatnya. Dia lebih memilih
kalimat ‘kita pikirkan nanti.’ Alasannya sederhana,
karena dia belum melihat masalah itu mendesaknya.
Jalu melihat Ijad menoleh kepadanya. “Satu
masalah lagi, siapa yang akan ngomong sama pengrajin
di Kampung Naga?”
Jalu berpikir. Dia bisa saja meminta bantuan kepada
Ambu untuk berbicara dengan warga Kampung Naga.
Namun, Jalu urung melakukannya, karena masalah ini
tak sesederhana yang dibayangkannya. Dia khawatir
Ambu salah paham pada maksudnya dan menganggap
dia belum kapok.
Mau tak mau, Jalu kembali berpikir. Dia tak lagi
setuju pada kesimpulan awalnya. Masalah ini justru
mendesaknya lebih awal dari yang dibayangkannya.
“Kalau si Uut kita ajak dalam proyek ini, kamu
setuju enggak?” tanya Jalu, hati-hati.
124 Mengejar Jalan Lain Menuju Konoha 125
Bab 12
Haruto