Page 146 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 146

Jalu  nyaris  kewalahan  membagi  waktu.  Apalagi,                              Jalu  menggeleng-
            Kegiatan  pesanan-pesanan  ini  tak  bisa  lagi  hanya                          geleng.  Di  sela-sela  tawa
            dilayani di akhir pekan. Sejumlah tenaga dikerahkan,                            bersama, adegan Tom dan
            seperti  bantuan  dari  Ibu  Ijad  untuk  membungkus                            Jerry antara Ijad dan Utari
            pesanan,  yang  dilakukannya  sembari  menunggu  dan                            masih  terjadi.  Meskipun
            melayani pembeli lokal di warungnya.                                            mereka  tampak  kompak

                “Sepertinya kita harus meminta bantuan beberapa                             dan  mendukung  satu
            orang untuk menggantikan tugas kita. Terutama saat                              sama lain, tetapi keduanya
            mengantar paket parkiran,” kata Jalu memberi usul.                              tak  bisa  menahan  hasrat
                                                                                            saling mengalahkan.
                “Kita  rekrut  teman-teman  sekolah?”  tanya  Ijad,

            antusias.                                                                           Jika ada hari terbaik,
                                                                                            Jalu  yakin  hari-hari  ini
                “Nanti jam kerjanya sama dong dengan kita. Yang                             adalah hari terbaik dalam
            lain saja.” Utari tak setuju.                                                   hidupnya.
                Jalu mengangguk maklum.

                “Kalau para tetangga yang dulu jualan di pinggir-
            pinggir tangga?” sambung Utari.
                Ah,  Jalu  bernapas  lega.  Sejurus  tadi,  Jalu  masih
            berpikir  bagaimana  caranya  agar  para  tetangga  yang
            berjualan  suvenir  di  pinggir-pinggir  tangga  kembali
            bergeliat.  Ternyata,  Utari  memiliki  ide  yang  lebih
            cemerlang.
                “Ih,  enak  saja.  Nanti  kalau  mereka  ikutan  bikin
            toko online gimana? Rugi dong kita,” sanggah Ijad.

                “Ya  tidak  apa-apa.…”  Sedetik  kemudian,  terjadi
            sanggah-menyanggah antara keduanya.




            138       Mengejar
                      Haruto
   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151