Page 141 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 141
menghampiri. Jalu sungguh ingin membalas setiap luar dugaan, pesanan pun mulai membludak.
komentar jahat itu. Namun, dia tahu hal itu akan makin “Saya cuma bisa jawab wait wait, da enggak paham,”
meruncingkan masalah. kata Ijad sambil berkali-kali mulutnya menguap
“Aman. Saya aman, kok. Jangan sampai kena karena begadang.
mental, mah,” kata Ijad, waktu itu. Jalu memperhatikan “Makanya, belajar nu benar, kamu teh,” uca Jalu
raut wajah sahabatnya. Seulas senyum mengembang sambil tertawa.
di bibirnya.
“Apa kabar Cassava Wedges? Hahaha,” ledek Utari
Jalu dan kedua sekutu bisnisnya bersepakat untuk membuat Jalu tertawa kecut. “Btw, sekarang sudah
memblokir dan melaporkan komentar buruk itu ke admin ada aplikasi penerjemahan yang canggih. Kita bisa
media sosial yang bersangkutan. Namun, jika dirasa menggunakannya.”
sangat mengganggu, mereka akan melapor ke polisi.
“Beteweee! Ketularan juga dia, Jad,” timpal
“Apa kita harus mengambil langkah berikutnya?” Jalu, sambil tertawa keras. Mereka lantas
Jalu bertanya. saling berbalas ledekan. Ijad bahkan
“Ijad sih tadi bilang enggak usah. Tapi, kita obrolin tak takut lagi meledek Utari yang
dulu yuk. Cepetan mandi,” ucap Utari sambil menarik tampak galak.
lengan Jalu.
Jalu bergegas ke kamar mandi. Meski Jalu tak
bermasalah dengan rasa dingin, tetapi dia berusaha
menyelesaikan mandinya secepat yang dia bisa. Dia
setengah berlari menuju warung Ijad, menyusul Utari
yang berjalan lebih dulu.
Kabar dari Utari bukan isapan jempol. Entah
bagaimana, algoritma media sosialnya menyampaikan
pesan kepada orang ataupun komunitas yang tepat.
Beberapa di antara mereka bahkan menampilkan
ulang atau repost karya mereka. Beberapa yang lain
memberi dukungan melalui tanda jempol ke atas. Di
132 Mengejar
Haruto