Page 161 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 161

“Kenapa  sampai  ditutup  segala,  sih?  Mentang-
               mentang  kamu  putra  mahkota,  terus  seenaknya
               melakukan  apa  pun?  Tetangga-tetangga  yang  sudah
               ikut  bungkusin  pesanan  gimana?  Teman-teman

               yang ikut menunggu basecamp    di  atas  gimana? Saya
               gimana?”  cecar Ijad tak bisa dibendung.







                   “Uwak Tatang  bilang  Kampung  Naga akan dibuka

               lagi untuk wisata pendidikan dan penelitian,”  jawab





               Jalu  begitu  ada kesempatan.




                   “Oh, jadi karena Kampung  Naga sudah  mau  dibuka





               lagi, terus  kamu  bisa nutu  konten dan toko online
               kita? Kamu tidak menganggap kerja kerasku selama ini
               untuk mendapatkan follower?” sergah Ijad.
                   Jalu  berpikir-pikir.  Benarkah  usaha  usaha  online
               dan  konten  media  sosial  ini  akan  ditutup?  Rasanya




               tak  mungkin! Kontennya bersama Ijad adalah  bukti

               kreativitas, kerja sama, dan kerja keras  setia  orang




 “Benar,  Lu?  Kamu  mau  nutup  usaha  konten   yang  terlibat  di dalamnya.  Mana mungkin dia akan




 dan  online  kita?  Kata  Utari  kamu  mau  berangkat  ke   mengakhirinya?
 Jepang tiga tahun? Katamu cuma jalan-jalan ke Desa   “Kita bisa bikin konten waktu  ke  Jepang, Jad,”





 Shirakawa saja? Kali ini enggak kocak sama sekali, Lu!”   sanggah  Jalu  berusaha menjelaskan.

 cerocos Ijad seperti saluran air bocor.
                   “Eh, gimana sih  maksudnya? Kamu  enggak akan




 Jalu  terkejut  dengan  semua  tuduhan  itu.   membuang  konten kita, tapi kamu  membuang  saya



 Rupayanya,  Jalu  kalah  cepat  dari  Utari.  Meski  dia   dengan cara membawa konten kita pindah  ke  Jepang?





 sudah  memprediksi  peristiwa  yang  akan  terjadi   Tambah  kocak nih  anak!”  Ijad makin meraung  tak



 selanjutnya  akibat  kesalahpahaman  Utari,  tetapi   karuan.
 hatinya tetap saja seperti baju basah yang diperas.
 152  Mengejar                                   Salah Paham  153
                                                     Bab 15
 Haruto
   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166