Page 162 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 162
Jalu menghela napas. “Ah, teuing! Kamu mah, saya baru ngomong
Rasanya, apa pun yang sekalimat langsung ditimpa sama satu paragraf! Pikir
keluar dari mulutnya men- semaumu!” sergah Jalu dengan nada dasar E.
jadi salah. Inilah yang Langkah Jalu berbalik. Dia lantas mengambil
menjadi momoknya. Sejak seragam, tas, dan sepatu yang ada di balai-balai warung
tiga hari lalu, dia tak segera ijad. Jalu berjalan menjauh.
membuka pesan Abah
karena khawatir harus “Luuu, Luuu. Dagoan! Tunggu!” Jalu mendengar
segera menyampaikannya suara Ijad yang dari tadi meraung, kini mengeong
kepada teman-temannya. mirip anak kucing kehilangan induknya.
Dia berencana akan Jalu sebetulnya enggan menoleh. Namun dia
mencari cara untuk men- khawatir tak punya waktu lagi untuk menjelaskan.
ceritakan rencana yang Maka tubuhnya kembali berbalik, menghadap ke Ijad.
dia buat kepada kedua “Mau dijelaskan, tidak?” tanya Jalu masih dengan
sahabatnya, setelah mantap ketus.
dengan pilihannya.
Ijad mengangguk, seperti anak-anak yang
Jalu sempat menyesal
berpikir Ijad bisa menjadi memohon ampun.
penengah dalam masalah
ini. Melihat dari komentar
Ijad yang tak memberinya
kesempatan untuk men-
jelaskan, sepertinya Ijad
bukan orang yang cocok
untuk menjadi penengah.
Jalu malah seperti sumbu
pendek yang siap meledak
kapan saja. Jalu jadi gemas,
mendengarnya.
Bab 15
Salah Paham 155