Page 166 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 166

Jalu  menggeleng  sambil  tertawa.  Jalu  pikir  bisa
            melakukannya  sendiri.  Jalu  tertegun.  Benarkah  dia
            menolak  bantuan?  Sebelumnya,  dia  ngambek  kalau
            tidak dibantu. Jalu tersenyum menyadarinya.
                Jalu  berhenti  sejenak  di  anak  tangga  pesawat
            untuk  memejamkan  mata.  Dia  berusaha  menata
            hatinya. Gelombang perasaannya beragam. Perjalanan
            panjang di atas udara membuat pikiran Jalu melantur
            ke mana-mana. Rasa rindu yang dipendamnya makin
            membuncah,  terutama  karena  setelah  ini  dia  masih
            harus melakukan perjalanan panjang untuk sampai ke
            tujuannya.

                “Luuu!” Lengkingan suara yang begitu dikenalnya
            mencuat di antara kerumunan orang tak dikenal.
                Jalu melongo, tak percaya dengan pendengarannya
            sendiri.  Suara  Utari?  Inikah  yang  namanya  jet lag,
            hingga kesadarannya belum kembali?




                Perasaan Jalu  meluap-lua  begitu  melihat  dua


            sosok sahabatnya di ujung  sana.  Jalu  berlari secepat-



            cepatnya.  Ranselnya yang  begitu  berat  menjadi kendala

            bagi langkahnya.

                Seorang  remaja yang  terperangka  di tubuh




            anak-anak berumur tujuh  tahun berlari ke  arahnya,





            seperti Tokugawa bersia  mengeluarkan jurusnya di




            salah  satu  serial Haruto. Sorot  matanya yang  jernih


            memancarkan persahabatan yang  tulus.
            158       Mengejar
                      Haruto
   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171