Page 169 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 169

“Meuni sono, Lu. Kangen,” kata Ijad setelah menabrak   sana dia membeli membeli kostum Haruto, lengkap






 Jalu tanpa malu-malu. Di belakang Ijad, menyusuh Utari   dengan shuriken, tongkat Bo, dan sejumlah aksesoris
 dan Uwak Tatang.   lainnya.  Dia  sengaja  memakai  kostum  tersebut  saat
 Setetes air menetes tanpa izin dari matanya. Dia   kembali ke Indonesia. Namun, dia sengaja tak memakai
 tak menyangka dijemput beramai-ramai oleh kerabat   bandana Haruto, karena tak ingin menghilangkan ciri
 dan  sahabatnya.  Ada  sedikit  rasa  kecewa  saat  Jalu   khasnya sebagai warga  Kampung Naga.
 tak  melihat  Ambu  di  antara  rombongan.  Namun,   “Tentu sudah,”  ujarnya, membalas candaan Utari,
 perasaan  itu  segera  ditepisnya  jauh-jauh.    Dia  tahu,   sambil  merogoh  salah  satu  saku  tas  ranselnya.  Dia
 Ambu tidak akan ikut menjemput. Ibunya lebih suka   membagikan  bandana  yang  sama  namun  berbeda
 menyambutnya di rumah untuk menyiapkan makanan   warna bagi kedua sahabatnya.

 favoritnya. Sayur gembrung. Tidak  apa-apa, pikirnya.   “Yang  suka  Haruto  kan  kamu  saja,”  kata  Ijad




 Kehadiran mereka sudah  cuku  mewakili rasa haru.  cemberut.


 “Nangis?”  Jalu  mendengar suara Utari menahan    “Iya  nih!  Buat  apaan?”  sambung  Utari  sambil

 tawa, sambil ikut  memeluknya.  meleletkan lidahnya.


 “Gandeng, ah.  Berisik!”  balas  Jalu  sambil berusaha    Kalau  peristiwa  ini  terjadi  beberapa  waktu  lalu,




 diam-diam menyeka matanya yang  basah.  pasti Jalu akan mengambek habis-habisan!


 “Jadi, gimana Jepang?”  suara Uwak Tatang   “Hahaha, makasih ya! Ternyata sahabat kita sudah




 membahana, ikut  merangkul Jalu  setelah  lepas  dari    bukan  tukang  ngomel  lagi,  ya  Ut!”  kata  Ijad  sambil



 pelukan kedua sahabatnya.  tertawa.



 “Ada salam dari Abah, Wak,”  kata Jalu  yang  belum    Sambil berjalan ke tempat parkir, mereka bercerita




 lepas  dari rasa haru.  dan saling bertanya kabar, bertukar informasi, meledek,


 “Engga jadi dilantik jadi ninja sama Haruto?”  goda    dan bersenda gurau. Dalam perjalanan itu, Jalu diminta









 Utari sambil menunjuk ikat  kepala kain batik yang   bercerita tentang kunjungannya ke Kyoto. Meskipun

 dipakai Jalu  di keningnya.  dia sering mengirim kabar melalui foto, video, bahkan




 Selain bermain dan mengunjungi Desa Shirakawa,    panggilan  video  bersama  kedua  sahabatnya,  tetapi




 Jalu  juga pergi ke  Museum Ninja yang  ada di Kyoto.  Di    mereka merasa belum puas mengorek.





 160  Mengejar                                     Kembali  161
                                                     Bab 16
 Haruto
   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174