Page 172 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 172
Dua aturan yang tertulis dan sempat dibacanya di Mendengar seletukan Utari, Jalu dan Ijad tertawa
Jepang hanyalah: dilarang mengambil foto dan harap bersamaan.
antre. Peraturan itu bukan ditujukan untuk masyarakat Pucuk-pucuk pohon di Hutan Biuk bergoyang-
Jepang, melainkan untuk para pengunjung. Ini terlihat goyang diterpa angin. Gerakan itu seolah senyum dari
jelas, karena peraturan itu banyak ditulis dalam bahasa Hutan Biuk yang ikut tertawa mendengar senda tawa
asing, seperti bahasa mandarin, korea, dan inggris. tiga serangkai itu.
Berbagai pengalaman itu membuat Jalu
terinspirasi. Dia ingin membuat konten tentang tips
mengunjungi Kampung Naga. Dia akan membuat
infograik sederhana agar orang-orang lebih mudah
memahaminya. Konten dengan tema ini tergolong
baru bagi Jalu dan Ijad, karenanya Jalu ingin membuat
format baru. Dia sudah merencanakannya, bahkan
sejak di Jepang.
“Iya, iya. Tapi ini kan konten Kampung Naga, lain
konten Jepang. Dari awal sampai akhir kamu ngomong
sugai sugoi sugai sugoi, mana ngarti.” Ijad melancarkan
protesnya.
Jalu terbahak, mengakui kekeliruannya. Saat
di Jepang, Jalu berusaha mempelajari beberapa kata
sederhana, seperti sugoi, kawai, nani, itadakimasu,
arigato, uruse, daijoubu, dan baka! Jalu tak menyangka
beberapa kata sederhana itu sangat lengket di lidahnya
dan terbawa hingga pulang kampung.
“Halah,11-12 kalianmah. Siapaya,yang kebanyakan
ngomong ‘kocak’?”
164 Mengejar Kembali 165
Bab 16
Haruto