Page 167 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 167

Jalu  menggeleng  sambil  tertawa.  Jalu  pikir  bisa
 melakukannya  sendiri.  Jalu  tertegun.  Benarkah  dia
 menolak  bantuan?  Sebelumnya,  dia  ngambek  kalau
 tidak dibantu. Jalu tersenyum menyadarinya.
 Jalu  berhenti  sejenak  di  anak  tangga  pesawat
 untuk  memejamkan  mata.  Dia  berusaha  menata
 hatinya. Gelombang perasaannya beragam. Perjalanan
 panjang di atas udara membuat pikiran Jalu melantur
 ke mana-mana. Rasa rindu yang dipendamnya makin
 membuncah,  terutama  karena  setelah  ini  dia  masih
 harus melakukan perjalanan panjang untuk sampai ke
 tujuannya.

 “Luuu!” Lengkingan suara yang begitu dikenalnya
 mencuat di antara kerumunan orang tak dikenal.
 Jalu melongo, tak percaya dengan pendengarannya
 sendiri.  Suara  Utari?  Inikah  yang  namanya  jet lag,

 hingga kesadarannya belum kembali?


 Perasaan Jalu  meluap-lua  begitu  melihat  dua



 sosok sahabatnya di ujung  sana.  Jalu  berlari secepat-


 cepatnya.  Ranselnya yang  begitu  berat  menjadi kendala


 bagi langkahnya.



 Seorang  remaja yang  terperangka  di tubuh
 anak-anak berumur tujuh  tahun berlari ke  arahnya,




 seperti Tokugawa bersia  mengeluarkan jurusnya di





 salah  satu  serial Haruto. Sorot  matanya yang  jernih




 memancarkan persahabatan yang  tulus.
 158  Mengejar
 Haruto
   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172