Page 60 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 60
“Saya mah ingin me- Sebilah pisau panjang dikeluarkan. Sekali tebas,
ngumpulkan uang, bukan pisau itu berhasil melepas pertahanan tunas itu dari
mengumpulkan mainan,” induknya. Suara tonggeret terdengar nyaring, menjadi
sahut Jalu, tegas. musik latar. Adegan selanjutnya, perempuan itu
Baik Jalu maupun Ijad memasak sayur rebung.
menarik napas panjang. Jalu “Ini mah sayur gembrung. Andalan Kampung Naga
menyadari perjalanannya nih,” kata Jalu berapi-api. Jalu yakin bisa membuat
masih panjang. konten yang sama bagusnya dengan konten itu.
“Saya setuju kita bikin “Kita kan mau bikin konten, bukan masak. Kocak!”
konten. Tapi, saya usul isi protes Ijad, mengingatkan.
kontennya tentang Kampung “Penontonnya lebih dari 56.000!” Jalu memotong
Naga saja. itu kekuatan kita, ucapan Ijad.
Jad. Coba lihat nih,” kata
Jalu, menjulurkan ponselnya. “Iya, sih. Tapi enggak akan viral,” sangkal Ijad.
Seorang perempuan Hingga berjam-jam kemudian, Jalu tak menemukan
berbaju congsam berjalan apa pun yang dianggap pas untuk bisnis baru. Merasa
santai di sebuah hutan bambu. sia-sia, Jalu kembali beranjak dari sofa empuk yang
Punggungnya menggendong didudukinya.
sebuah keranjang yang “Balik, yuk, Lu,” ajak Ijad sambil menguap.
juga terbuat dari bambu. Jalu menoleh ke arah jam digital di layar ponselnya.
Matanya yang sipit begitu Mau tak mau, dia harus setuju. Sudah terlalu malam.
awas, memperhatikan setiap Mereka masih harus berjalan kaki ke Kampung Naga.
celah bambu. Setiap kali
menemukan sebuah tunas Setelah mengantar Ijad pulang ke rumahnya,
yang baru muncul, langkahnya Jalu segera berada di kamarnya. Tak dihiraukannya
mendekat. Lutunya menekuk, rasa lapar yang meraung-raung minta makan. Tanpa
lantas tangannya menurunkan mengucapkan doa, Jalu tertidur.
keranjang di punggungnya.
52 Mengejar Menggali Ide 53
Bab 5
Haruto