Page 64 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 64

berbintik-bintik  seperti  kulit  jeruk.  Dia  segera                           menyebutnya  warga  Sanaga.  Namun,  toko-toko  itu
            menyelesaikan  ritual  paginya  setelah  seluruh                                tidak menyewakan colokan listrik, seperti toko milik
            badannya  dilumuri  leuleuer,  sabun  tradisional  ala                          Ijad, yang berada di dekat bantaran Sungai Ciwulan.
            Kampung Naga.
                                                                                                Kampung Naga di pagi hari sangat asyik dinikmati
                “Mbu,  berangkat  dulu,”  pamit  Jalu,  setengah                            dengan  berjalan  santai.  Udaranya  yang  bersih,  suara
            berlari.                                                                        ayam yang mencari makan, serta suara alu dan lesung

                Dari Kampung Naga ke sekolah, ada tangga yang                               yang  beradu,  menjadi  musik  alam.  Warna  hijau
            terbuat  dari  batu  dan  semen.  Tangga  itu  sebetulnya                       mendominasi  pemandangan,  selain  biru  langit,  serta
            tidak  hanya  menghubungkan  Kampung  Naga  dan                                 hamparan batu-batu kali.
            sekolah, tetapi juga menghubungkan Kampung Naga                                     Biasanya Jalu melakukannya setiap pagi. Dia berjalan
            ke tempat lainnya. Ini karena Kampung Naga berada di                            begitu  santai,  sampai-sampai  sering  terlambat  masuk
            tengah-tengah lembah. Kampung Naga seolah berada                                kelas. Namun, tidak untuk kali ini. Langkah santai yang
            di dasar mangkok.                                                               biasa dilakukannya berubah secepat kilat. Dia tidak takut
                Jalu ingat cerita Abah. Katanya, tangga itu dulunya                         telat masuk kelas. Dia hanya ingin menceritakan idenya
            terbuat dari campuran antara sabut kelapa dan bambu.                            pada  sekutu  bisnisnya,  Ijad.  Namun,  saat  di  jalan,  dia
            Ini  membuat  telapak  kaki  penduduk  tidak  sakit,                            malah bertemu sepupunya, Utari.
            meskipun tidak menggunakan alas kaki. Namun, sejak                                  Jalu dan Utari seumuran. Mereka bahkan teman
            dulu, tangga itu memiliki 444 anak tangga, yang harus                           sekelas.  Kulit  Utari  sangat  bersih,  mewarisi  warna
            ditapaki setiap kali akan keluar dari Kampung Naga.                             kulit  ibunya,  Uwak  Srimidarita.  Akibatnya,  Jalu
                Tangga  itu  tak  jauh  dari  Sungai  Ciwulan.  Di                          sering  melihat  pipi  Utari  memerah  saat  kepanasan.
            bagian  bawah  tangga,  sawah  terbentang  menjadi                              Rambutnya keriting mengembang menjadi ciri khas.
            pemandangan. Namun, makin ke atas, makin banyak                                 Utari mudah dikenali meski dari belakang.
            rumah  ataupun  toko  oleh-oleh  yang  seolah-olah                                  “Ut,” panggil Jalu sesampai di anak tangga pertama.
            menjadi  pagarnya.  Toko-toko  itu,  sebagian  besar                            Napas Jalu tersengal.
            dimiliki oleh warga Kampung Naga yang sudah tidak                                   “Bagi duit, atuh. Acis,acis,” kata Jalu, malu-malu.
            tinggal  di  Kampung  Naga.  Meski  demikian,  mereka
            tetap  taat  pada  aturan  adat  Kampung  Naga.  Mereka




            56        Mengejar                                                                                               Jalur Mandiri  57
                                                                                                                                  Bab 6
                      Haruto
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69