Page 68 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 68

“Sudah memutuskan mau bisnis apa?” Tanya Ijad.                              beradu, sebelum akhirnya telapak tangan itu kembali

                “Sudah  dong.  Kita  akan  buat  yang  viral-viral!”                        terbuka dan saling melambai. Jalu dan Ijad menyegir.
            Jawab Jalu meyakinkan.                                                          Jalu melihat wajah Utari tak senang.

                Ijad  terlihat  melompat-lompat  makin  girang,                                 Jalu  merasa  masa  depannya  tak  pernah  sejelas
            sesuai  prediksi  Jalu.  Ijad  memang  suka  sekali                             ini. Dia yakin bisa membuat konten yang kreatif dan
            menonton tayangan viral dan bombastis. Sejenak, Jalu                            menghasilkan  uang.  Banyak  sekali  potensi  Kampung
            mengeluarkan ponselnya dan membuka saluran wip.                                 Naga  yang  bisa  dijadikan  konten  dan  menarik.
                                                                                            Kemudian,  setelah  uangnya  terkumpul,  Jalu  akan
                “Bagi, Jad,” perintah Jalu.                                                 menyusul Abah ke Jepang.

                “Siap Bos!” timpal Ijad. Namun, sejurus kemudian
                                                                                                  JEPAAANG
            jempolnya  berhenti  memencet.  “Ini  dihitung  sebagai
            biaya operasional kan?”

                “Euleuh,  si  partner  teh  masih  perhitungan  keneh!”                           JEPAAANG
            ujar Jalu tak sabar.
                                                                                                  sAyA dAtAAAnG!
                Ijad segera membagi kata kunci wipnya.
                “Bisnis apaan yang viral?” tanya Utari.                                           sAyA dAtAAAnG!

                “Rahasia!” balas Jalu merasa puas  membuat Utari
            penasaran.
                “Awas malu-maluin Kampung Naga, loh!” omel Utari.

                “Bae.  Saya  ingin  pakai  jalur  mandiri,”  ucap  Jalu
            jemawa. Tanggannya bersedekap, memperlihatkan tak
            peduli agar Utari jengkel.
                Jalu kemudian menoleh ke arah Ijad. Lalu, telapak
            tangannya  beradu  dengan  tangan  Ijad.  Kemudian,
            punggung  tangannya.  Gerakan  itu  disusul  dengan
            kepalan  tangan  yang  saling  menindih  dan  kembali


            60        Mengejar
                      Haruto
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73