Page 76 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 76
yang dibuatnya sendiri bersama Ijad dari bambu. Baru Ah, kalau saja ada Utari, pikir Jalu, masalah naskah
saja Jalu memencet tombol merah pada kamera dan pasti bukan sandungan. Utari sangat pandai menulis dan
akan berteriak roll, matanya menangkap Ijad yang mudah dipahami.
terus bercermin di cermin kecil yang dibawanya. Jalu nyaris frustasi. Syuting pembuatan konten itu
“Lu, Lu. Benerin atuh lah. Wajah saya tenggelam, memakan waktu yang lama.
nih!” rengek Jalu sambil melepas ikat kepalanya. Matahari mulai condong ke Barat. Perut Jalu
Jalu membuang napas dengan kasar. Meski keroncongan. Bekal yang dibawanya sudah tandas
begitu, dia berjalan mendekati sahabatnya untuk sejak semula. Jalu nyaris menyerah, jika saja dia tak
membetulkannya. menemukan cara mutakhir untuk mengakhiri segalanya.
“Lu, tiris, Lu. Dingin,” rengek Ijad.
“Fokus, ya!” potong Jalu mulai tak sabar. “Kamera
… Roll!” “Iya, sekarang mah latihan dulu, sekali,” kata Jalu
memberi aba-aba.
“Eh, tunggu. Apa teh nama lainnya surili?” Tanya
Ijad. Ijad memulai latihan. Lancar jaya. Jalu geleng-
geleng kepala melihat aksi sempurna Ijad. Rupanya,
“Apaan? Lutung?” Jalu balik bertanya. Ijad mengalami demam panggung. Diam-diam, Jalu
“Bukan, bukan… Itu lo, yang ada mata-matanya? memencet tombol merah pada kameranya.
Yang bahasa latin itu lo. Aduh, Lu, naskahnya susah “Cut!” teriak Jalu, lantang.
diingat. Kepanjangan,” keluh Ijad.
“Eh, Lu. Kok lancar? Lu, ayo, ulang. Saya sudah
“Enggak kudu sama semua. Baca dan pahami. bisa,” kata Ijad antusias.
Setelah itu, ngomongnya gimana kamu weh,” saran Jalu, Jalu tertawa geli. Sejak tadi, keanehan selalu terjadi
berusaha lebih tenang.” jika Jalu mengatakan roll. Namun, Ijad begitu lancar
“Masalahnya, saya enggak ngerti sama sekali,” jika sedang latihan.
timpal Ijad tak mau kalah. “Sudah,” jawab Jalu sambil mengemasi barang-
Detik itu Jalu tahu sumber masalahnya. Naskah. barangnya. Sementara, Ijad tampak kebingungan,
Naskahnya tak cukup mudah dipahami. Dia mencomot mengekori langkah Jalu.”
saja dari berbagai sumber yang ada di internet. Ah, sedikit rasa lega menghampiri hati Jalu.
***
68 Mengejar Tak Segampang Itu 69
Bab 7
Haruto