Page 85 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 85

“Iya sih, tapi ada yang lihat dia mendekati Hutan   Ijad. Dia sudah cukup pusing dengan urusan konten.
 Biuk. Siapa tahu dia juga masuk ke dalam sana. Pamali,   Apalagi  saat  melihat  pertambahan  jumlah  penonton
 atuh,” ucap yang lain.  dan pengikutnya seperti kura-kura. Dia juga tak ingin
 Jantung  Jalu  seolah  terhenti,  mendengar  dirinya   berpikir tentang siapa yang menyebarkan isu tersebut.

 menjadi  objek  obrolan  warga.  Calon  Kuncen? Selama    Suara  di  kepalanya  bergaung.  Mengapa  Utari





 ini, dia tak pernah  mendengar satu  pun warga yang   tega  melakukan  ini? Jalu  tahu, ada kesalahpahaman









 mengatakannya.  Dia hanya mendengar ledekan dari    di antara Utari dan dirinya.  Kesimpulan pertama












 Ijad dan Utari.  Jalu  heran mendengar gosi  itu, apalagi    Jalu  menyatakan bahwa Utari marah  karena tidak


 saat ini diamasih dudukdibangku SMP. Memang,tidak    diajak dalam proyek video. Dia kan paling cinta pada











 ada patokan umur untuk menggantikan Uwak Tatang   Kampung Naga.




 sebagai Kuncen kampung  Naga.  Namun, seandainya    Seingat  Jalu, Utari


 terjadi sesuatu pada Uwak Tatang  dalam waktu  dekat,    Tidak,  sepertinya  tidak     begitu.





 Abah-lah  yang  masih  akan menggantikannya.  marah  saat  membahas  dia pergi ke  Jepang.  Apakah

               Utari juga ingin pergi ke Jepang? Kalau iya, kenapa Utari
 Tukang  syuting?  Memangnya  salah  ya  menjadi  tidak  terbuka  saja?  Mungkin  mereka  bisa  pergi  bersama.
 kreator  konten?  Masa  iya  semua  warga  Kampung  Naga  Namun, apa pun alasannya, Jalu tidak bisa memaafkan
 harus jadi pengrajin anyaman bambu?  Utari begitu saja.
 Jalu makin kesal karena rencananya ke Jepang tak   ***
 luput dari penilaian. Mereka mengira Jalu akan kabur
 dan tidak mau menjalankan kewajiban adat. Huh, apa-  Hari  yang  tak  beruntung  itu  benar-benar  tak
 apaan ini? Rencana kepergiannya kan tidak selamanya?  beruntung sampai akhir.
 Perasaan Jalu makin jengah. Dia ingin meluruskan   Jalu berjalan terseok-seok sehingga menimbulkan
 semuanya.  Badannya  berbalik.  Namun,  mendadak   kecipak di kakinya. Hujan yang tadinya gerimis berubah
 hatinya terbakar saat melihat rambut keriting milik Utari   deras. Deras yang rapat.
 di antara tetangga yang sedang bergosip. Mereka begitu   Apa boleh buat. Jalu berusaha menutupi kepalanya
 khusyu bicara, sehingga tak menyadari kehadirannya.  dengan  tangan  dan  mempercepat  langkah  untuk
 Jalu  menyesal  telah  membalikkan  badannya.   melawan rasa dingin yang menggigil.
 Seharusnya, pikir Jalu, dia fokus pada bisnisnya bersama
 76  Mengejar                                  Perang Dingin  77
                                                     Bab 8
 Haruto
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90