Page 88 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 88

“Bae weh. Siapa tahu ada yang nyangkut,” kata Ijad                              Pelipis Jalu terasa berdenyut. Jalu di jalan buntu.
            cuek.                                                                           Ternyata,  tak  segampang  itu.  Batu  sandungan  yang
                Jalu   geleng-geleng   kepala.   Dia   berusaha                             dihadapinya begitu besar. Namun, tekadnya lebih bulat
            meyakinkan diri untuk tidak berputus asa lebih awal.                            dari sebelumnya. Dia harus menyusul Abah ke Jepang.
            Meskipun  jauh  di  lubuk  hatinya,  Jalu  juga  merasa                         Tidak ada kompromi lagi.
            khawatir.                                                                           “Silakan, weh,” putus Jalu.

                “Ada  dua  pilihan,  Lu,  kita  bikin  judul  yang                              “Eh, serius ini teh?” tanya Ijad terdengar terperanjat.
            bombastis  atau  kita  harus  sewa  kreator  konten  lain                           Jalu mengangguk tanpa tenaga.
            yang  sudah  terkenal  untuk  mengulas  video  kita.
            Endorse, endorse,” ungkap Ijad.                                                     “Nanti  kalau  dimarahi,  gimana?”  tanya  Ijad
                                                                                            memastikan.
                Jalu tahu maksud berita bombastis yang diusulkan
            Ijad, dengan menambahkan judul dan hashtag heboh.                                   Jalu  makin  pusing.  Bukankah  dia  yang  tadi  yang
            Meskipun,  isinya  tidak  demikian.  Ijad  menyarankan                          mengatakan  kurang  bumbu?  Tak  mungkin   kan  dia
            untuk menambah gambar dari luar yang bisa diambil                               manambahkan bumbu lotek?
            dari  Kampung  Naga,  agar  lebih  meyakinkan.  Ijad
            bahkan  menunjukkan  contoh-contoh konten  dengan
            judul  yang  didominasi  warna  merah  dan  kuning
            tersebut.  Namun,  Jalu  menolaknya  mentah-mentah.
            Dia  yakin  orisinalitas  cerita  Kampung  Naga  sangat
            menjual. Buktinya, banyak sekali para peneliti seperti
            Kazu, datang ke Kampung Naga.
                “Semua  orang  juga  melakukan  itu,”  kilah  Ijad
            berusaha meyakinkan.

                Huh!
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93